Kremlin: Rusia Latihan Senjata Nuklir sebagai Respons terhadap NATO!
Selasa, 07 Mei 2024 - 07:04 WIB
MOSKOW - Kremlin mengatakan Rusia memutuskan untuk mengadakan latihan senjata nuklir taktis sebagai respons terhadap negara-negara NATO yang membuka opsi mengirim pasukan ke Ukraina.
"Keputusan ini diambil menyusul peningkatan situasi seputar konflik Ukraina yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers hari Senin.
“Mereka berbicara tentang kesiapan dan bahkan niat untuk mengirim kontingen bersenjata ke Ukraina, yaitu untuk benar-benar menempatkan tentara NATO di depan militer Rusia,” lanjut Peskov, yang dikutip dari Russia Today, Selasa (7/5/2024).
Sebelumnya, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan rencana untuk menguji kemampuannya dalam mengerahkan senjata nuklir taktis.
"Latihan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat dan diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin," kata kementerian tersebut.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emanuel Macron menyatakan bahwa negara-negara Barat “secara sah harus bertanya” pada diri mereka sendiri apakah mereka harus mengerahkan militer mereka ke Ukraina. “Jika Rusia ingin menerobos garis depan, dan jika ada permintaan Ukraina," katanya.
Di seberang Atlantik, Pemimpin Minoritas DPR Amerika Serikat Hakeem Jeffries mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika mungkin harus mengerahkan pasukan ke Ukraina jika upayanya untuk mendukung Kyiv dengan bantuan militer gagal dan negara tersebut runtuh.
Mantan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Inggris saat ini David Cameron menyatakan pekan lalu bahwa Ukraina berhak menggunakan senjata Inggris untuk menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia.
"Keputusan ini diambil menyusul peningkatan situasi seputar konflik Ukraina yang baru dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers hari Senin.
“Mereka berbicara tentang kesiapan dan bahkan niat untuk mengirim kontingen bersenjata ke Ukraina, yaitu untuk benar-benar menempatkan tentara NATO di depan militer Rusia,” lanjut Peskov, yang dikutip dari Russia Today, Selasa (7/5/2024).
Sebelumnya, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan rencana untuk menguji kemampuannya dalam mengerahkan senjata nuklir taktis.
"Latihan tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat dan diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin," kata kementerian tersebut.
Pekan lalu, Presiden Prancis Emanuel Macron menyatakan bahwa negara-negara Barat “secara sah harus bertanya” pada diri mereka sendiri apakah mereka harus mengerahkan militer mereka ke Ukraina. “Jika Rusia ingin menerobos garis depan, dan jika ada permintaan Ukraina," katanya.
Di seberang Atlantik, Pemimpin Minoritas DPR Amerika Serikat Hakeem Jeffries mengatakan pada hari Minggu bahwa Amerika mungkin harus mengerahkan pasukan ke Ukraina jika upayanya untuk mendukung Kyiv dengan bantuan militer gagal dan negara tersebut runtuh.
Mantan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Inggris saat ini David Cameron menyatakan pekan lalu bahwa Ukraina berhak menggunakan senjata Inggris untuk menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia.
tulis komentar anda