Brigade Mujahidin Hancurkan Pangkalan Militer Israel

Senin, 06 Mei 2024 - 21:55 WIB
Brigade Mujahidin menghancurkan pangkalan militer Israel dengan rudal. Foto/Reuters
GAZA - Kelompok pejuang bersenjata Palestina , Brigade Mujahidin, mengatakan para pejuangnya menghancurkan sebuah situs militer di Gaza tengah dengan rentetan roket jarak pendek. Itu menjadi kemunduran bagi tentara Israel di tengah upaya mereka melakukan invasi darat ke Rafah.

Kelompok Mujahidin mengatakan pada X bahwa serangan di Koridor Netzarim dilakukan bersama dengan Brigade Martir Abu Ali Mustafa, kelompok bersenjata Palestina lainnya.

Melansir Al Jazeera, Koridor tersebut, dinamai berdasarkan pemukiman Yahudi Netzarim di Gaza yang dibongkar pada tahun 2005, dibangun oleh tentara Israel untuk memisahkan Gaza utara dari bagian selatannya. Kelompok bersenjata Palestina sering melakukan serangan terhadap pasukan Israel di sekitar koridor.



Sementara itu, tentara Israel telah mengumumkan kematian tentara keempat yang tewas dalam serangan hari Minggu di dekat Karem Abu Salem (Kerem Shalom) di Israel selatan.

"Dia diidentifikasi sebagai Sersan Michael Ruzal, 18, dari Batalyon 931 Brigade Nahal, dari Rishon Lezion," kata Tentara Pertahanan Israel di X.

Sebelumnya, IDF hanya menyatakan tiga tentara Israel tewas dalam serangan roket yang diklaim oleh sayap bersenjata Hamas, di dekat kota Rafah di Jalur Gaza selatan, di mana pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 19 orang tewas akibat tembakan Israel pada hari Minggu.

Sayap bersenjata Hamas pada hari Minggu mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza yang menurut Israel menewaskan tiga tentaranya.



Militer Israel mengatakan 10 rudal diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area penyeberangan, yang menurut mereka sekarang ditutup untuk truk bantuan yang menuju ke wilayah pesisir tersebut. Penyeberangan lainnya tetap terbuka.

Sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka menembakkan roket ke pangkalan militer Israel di persimpangan tersebut, namun tidak mengkonfirmasi dari mana mereka menembakkannya. Media Hamas mengutip sumber yang dekat dengan kelompok tersebut yang mengatakan penyeberangan komersial bukanlah sasarannya.

Lebih dari satu juta warga Palestina berlindung di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Tak lama setelah serangan Hamas, serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Rafah yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis Palestina.

Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.

“Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah…adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.

Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza. Mereka mengatakan serangan baru itu menambah jumlah korban tewas pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.

Israel telah berjanji untuk memasuki kota Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana, namun menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan tembakan karena operasi tersebut dapat menggagalkan upaya kemanusiaan yang rapuh di Gaza dan membahayakan lebih banyak nyawa.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More