Dukung Provokasi Houthi, Iran Siagakan Kapal Induk Mini di Teluk
Senin, 06 Mei 2024 - 18:22 WIB
TEHERAN - Sebuah kapal induk mini Iran telah memulai misi di perairan samudera, media pemerintah Iran melaporkan, setelah adanya peringatan dari milisi Houthi bahwa mereka dapat mengulangi serangan terhadap kapal-kapal yang transit di wilayah tersebut.
"Kapal induk Shahid Mahdavi, yang dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah mencapai perairan belahan bumi selatan," kantor berita semi-resmi Fars melaporkan, tanpa menyebutkan lokasi pastinya.
Fars mengatakan kapal sepanjang 240 meter itu sedang menjalankan misi yang dirahasiakan, dan menyebut pelayarannya sebagai sebuah tonggak sejarah, menandai petualangan pertama kapal fregat Iran di bawah garis khatulistiwa.
Perkembangan ini menyusul peringatan Houthi yang didukung Iran di Yaman bahwa mereka dapat menargetkan kapal-kapal di Mediterania timur, yang merupakan sebuah langkah nyata melawan kampanye Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Pada bulan Februari, Iran menarik kembali armada yang dikirimnya ke Laut Merah dan Teluk Aden di tengah serangan Houthi terhadap kapal komersial di wilayah tersebut.
IRGC awal tahun ini menembakkan rudal balistik jarak jauh dari kapal induk selama latihan angkatan laut. Kapal ini dilengkapi dengan radar canggih dan sistem pertahanan udara, menurut Fars.
Melansir Press TV, Shahid Mahdavi mampu membawa berbagai jenis helikopter serang, drone tempur, serta kapal serang cepat.
Pada bulan Februari 2024, Angkatan Laut IRGC meluncurkan dua rudal balistik dari dalam dua kontainer di kapal perang tersebut.
Para ahli dan insinyur militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat terobosan luar biasa dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri, sehingga menjadikan angkatan bersenjata Iran mampu swasembada.
Para pejabat Iran mengatakan Republik Islam tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang seluruhnya ditujukan untuk pertahanan.
Iran telah menegaskan bahwa kemampuan pertahanannya tidak dapat dinegosiasikan. Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran.
"Kapal induk Shahid Mahdavi, yang dioperasikan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah mencapai perairan belahan bumi selatan," kantor berita semi-resmi Fars melaporkan, tanpa menyebutkan lokasi pastinya.
Fars mengatakan kapal sepanjang 240 meter itu sedang menjalankan misi yang dirahasiakan, dan menyebut pelayarannya sebagai sebuah tonggak sejarah, menandai petualangan pertama kapal fregat Iran di bawah garis khatulistiwa.
Perkembangan ini menyusul peringatan Houthi yang didukung Iran di Yaman bahwa mereka dapat menargetkan kapal-kapal di Mediterania timur, yang merupakan sebuah langkah nyata melawan kampanye Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Pada bulan Februari, Iran menarik kembali armada yang dikirimnya ke Laut Merah dan Teluk Aden di tengah serangan Houthi terhadap kapal komersial di wilayah tersebut.
IRGC awal tahun ini menembakkan rudal balistik jarak jauh dari kapal induk selama latihan angkatan laut. Kapal ini dilengkapi dengan radar canggih dan sistem pertahanan udara, menurut Fars.
Melansir Press TV, Shahid Mahdavi mampu membawa berbagai jenis helikopter serang, drone tempur, serta kapal serang cepat.
Pada bulan Februari 2024, Angkatan Laut IRGC meluncurkan dua rudal balistik dari dalam dua kontainer di kapal perang tersebut.
Para ahli dan insinyur militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat terobosan luar biasa dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri, sehingga menjadikan angkatan bersenjata Iran mampu swasembada.
Para pejabat Iran mengatakan Republik Islam tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk kekuatan misilnya, yang seluruhnya ditujukan untuk pertahanan.
Iran telah menegaskan bahwa kemampuan pertahanannya tidak dapat dinegosiasikan. Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda