Netanyahu Kesal Dunia Kritik Perang Israel di Gaza: Itu Gunung Berapi Anti-Semitisme
Senin, 06 Mei 2024 - 10:22 WIB
Dia menyesalkan lonjakan kritik yang terlihat di seluruh dunia terhadap Israel atas perangnya di Gaza, yang dipicu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengecam apa yang dia sebut “gunung berapi anti-Semitisme yang mengerikan”, yang menurutnya sedang melonjak di seluruh dunia.
Netanyahu juga membandingkan protes yang terjadi di universitas-universitas di Amerika Serikat dan di seluruh dunia dengan diskriminasi terhadap orang Yahudi di universitas-universitas Jerman selama Perang Dunia II.
“Sungguh distorsi keadilan dan sejarah,” katanya.
Kritik tersebut, katanya, bukan “karena tindakan yang kami lakukan, namun karena kami ada...karena kami adalah orang Yahudi."
“Anda tidak akan merantai tangan kami...Israel akan terus memerangi kejahatan manusia sampai kemenangan,” katanya.
“Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Tidak akan pernah terjadi lagi sekarang!”
Perang paling berdarah di Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Hamas juga menyandera sekitar 250 orang selama serangan itu. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut tentara tewas.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, invasi brutal Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Dia mengecam apa yang dia sebut “gunung berapi anti-Semitisme yang mengerikan”, yang menurutnya sedang melonjak di seluruh dunia.
Netanyahu juga membandingkan protes yang terjadi di universitas-universitas di Amerika Serikat dan di seluruh dunia dengan diskriminasi terhadap orang Yahudi di universitas-universitas Jerman selama Perang Dunia II.
“Sungguh distorsi keadilan dan sejarah,” katanya.
Kritik tersebut, katanya, bukan “karena tindakan yang kami lakukan, namun karena kami ada...karena kami adalah orang Yahudi."
“Anda tidak akan merantai tangan kami...Israel akan terus memerangi kejahatan manusia sampai kemenangan,” katanya.
“Kami akan mengalahkan musuh-musuh genosida kami. Tidak akan pernah terjadi lagi sekarang!”
Perang paling berdarah di Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Hamas juga menyandera sekitar 250 orang selama serangan itu. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut tentara tewas.
Bersumpah untuk menghancurkan Hamas, invasi brutal Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
tulis komentar anda