3 Tentara Israel Tewas Disambar Roket Hamas di Dekat Rafah
Senin, 06 Mei 2024 - 07:57 WIB
Militer Israel mengonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.
“Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” kata militer Zionis Israel, seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2024).
Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza.
Mereka mengatakan serangan baru itu menambah jumlah korban tewas pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.
Israel telah berjanji untuk memasuki kota Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana, namun menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan serangan karena operasi tersebut dapat menggagalkan upaya kemanusiaan yang rapuh di Gaza dan membahayakan lebih banyak nyawa.
Serangan Hamas pada hari Minggu terhadap penyeberangan tersebut terjadi ketika harapan meredupnya perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo.
Perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 252 sandera, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan brutal Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
“Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” kata militer Zionis Israel, seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2024).
Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza.
Mereka mengatakan serangan baru itu menambah jumlah korban tewas pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.
Israel telah berjanji untuk memasuki kota Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana, namun menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan serangan karena operasi tersebut dapat menggagalkan upaya kemanusiaan yang rapuh di Gaza dan membahayakan lebih banyak nyawa.
Serangan Hamas pada hari Minggu terhadap penyeberangan tersebut terjadi ketika harapan meredupnya perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo.
Perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 252 sandera, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan brutal Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(mas)
tulis komentar anda