Saudi Makin Liberal, Band Metal Manggung Habis-habisan di Jeddah
Minggu, 05 Mei 2024 - 20:19 WIB
RIYADH - Wacken Metal Battle Middle East manggung habis-habisan di Makan Music Center Jeddah pada Jumat malam (3/5/2024). Itu menunjukkan Arab Saudi semakin liberal karena menyediakan tempat bagi band metal untuk menampilkan kehebatan musik mereka.
Konser pertarungan band menampilkan Jaheem, Volfram, Kaizer, dan Wasted Land yang mengincar posisi teratas, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi penggemar metal regional.
Wacken Metal Battle Middle East — didukung oleh Konsulat Jerman di Jeddah dan European Weeks di Saudi, dan sebuah kompetisi yang berhubungan dengan festival musik Wacken yang terkenal di Jerman — menampilkan juri yang terdiri dari pakar musik dan tamu internasional, termasuk juri dari Jerman, yang menilai band-band tersebut berdasarkan pada kemampuan teknis, komposisi lagu, dan interpretasi musik. Mereka juga memperhitungkan keunikan band, penampilan panggung, interaksi penonton, pelaksanaan sound check, komunikasi, ketepatan waktu, dan sikap secara keseluruhan.
Juri memilih Wasted Land sebagai juara kompetisi, yang berarti mereka kini memiliki kesempatan untuk tampil di festival Wacken yang diadakan setiap tahun di Hamburg. Menambah kemeriahan, pemenang ajang tahun 2023, band Mesir Erasing Mankind juga naik panggung sebagai bintang tamu.
Promotor Monika Bremer berkata, “Sejak didirikan 10 tahun lalu, Metal Battle Middle East telah memberikan kesempatan kepada banyak band baru untuk menunjukkan bakat mereka dan memajukan karir mereka. Edisi ulang tahun ini merupakan tonggak penting bagi kancah metal regional.
“Berkat dukungan mitra kami, band-band metal pendatang baru mendapat kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini dan mendapatkan pengalaman berharga,” tambahnya.
Emad Ashor, gitaris dan vokalis band death metal asal Jeddah, Immortal Pain dan salah satu juri di acara tersebut, berkata, “Bakat, semangat, dan profesionalisme adalah kuncinya. Platform ini memungkinkan semua band untuk mengeksplorasi pengalaman baru dan mengejar impian mereka untuk meraih kemenangan.”
Karim Mounir, komposer dan bassis Erasing Mankind, yang juga menjadi juri di acara tersebut, mengatakan: “Wacken adalah tentang merangkul momen saat ini dan membina persahabatan antara band dan penonton. Pertunjukan live benar-benar membedakan band-band, dan bakat serta kemampuan bermusik yang luar biasa di kancah metal Saudi telah menunjukkan kelayakan mereka untuk acara penting tersebut.
“Band yang paling efektif memikat penonton Wacken yang aktif dan inklusif akan menjadi perwakilan sempurna dari Timur Tengah.”
Konser pertarungan band menampilkan Jaheem, Volfram, Kaizer, dan Wasted Land yang mengincar posisi teratas, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi penggemar metal regional.
Wacken Metal Battle Middle East — didukung oleh Konsulat Jerman di Jeddah dan European Weeks di Saudi, dan sebuah kompetisi yang berhubungan dengan festival musik Wacken yang terkenal di Jerman — menampilkan juri yang terdiri dari pakar musik dan tamu internasional, termasuk juri dari Jerman, yang menilai band-band tersebut berdasarkan pada kemampuan teknis, komposisi lagu, dan interpretasi musik. Mereka juga memperhitungkan keunikan band, penampilan panggung, interaksi penonton, pelaksanaan sound check, komunikasi, ketepatan waktu, dan sikap secara keseluruhan.
Juri memilih Wasted Land sebagai juara kompetisi, yang berarti mereka kini memiliki kesempatan untuk tampil di festival Wacken yang diadakan setiap tahun di Hamburg. Menambah kemeriahan, pemenang ajang tahun 2023, band Mesir Erasing Mankind juga naik panggung sebagai bintang tamu.
Promotor Monika Bremer berkata, “Sejak didirikan 10 tahun lalu, Metal Battle Middle East telah memberikan kesempatan kepada banyak band baru untuk menunjukkan bakat mereka dan memajukan karir mereka. Edisi ulang tahun ini merupakan tonggak penting bagi kancah metal regional.
“Berkat dukungan mitra kami, band-band metal pendatang baru mendapat kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini dan mendapatkan pengalaman berharga,” tambahnya.
Emad Ashor, gitaris dan vokalis band death metal asal Jeddah, Immortal Pain dan salah satu juri di acara tersebut, berkata, “Bakat, semangat, dan profesionalisme adalah kuncinya. Platform ini memungkinkan semua band untuk mengeksplorasi pengalaman baru dan mengejar impian mereka untuk meraih kemenangan.”
Karim Mounir, komposer dan bassis Erasing Mankind, yang juga menjadi juri di acara tersebut, mengatakan: “Wacken adalah tentang merangkul momen saat ini dan membina persahabatan antara band dan penonton. Pertunjukan live benar-benar membedakan band-band, dan bakat serta kemampuan bermusik yang luar biasa di kancah metal Saudi telah menunjukkan kelayakan mereka untuk acara penting tersebut.
“Band yang paling efektif memikat penonton Wacken yang aktif dan inklusif akan menjadi perwakilan sempurna dari Timur Tengah.”
tulis komentar anda