UNHCR Gelar Halalbihalal, Perkuat Kemitraan dalam Filantropi Islam
Jum'at, 03 Mei 2024 - 07:40 WIB
“Lembaga filantropi yang punya komitmen untuk membantu pengungsi bisa dibilang lembaga filantropi yang sudah mengedepankan prinsip-prinsip inklusivitas,” lanjut Amelia.
Dalam sesi khusus, NU Care-LAZISNU dan LAZISMU, masing-masing mewakili organisasi Islam terbesar di Indonesia; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, menyerahkan donasi masing-masing senilai Rp 225.000.000 untuk pengungsi di Indonesia melalui UNHCR.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, Qohari Choli, mengungkapkan komitmen organisasinya untuk mendukung para pengungsi.
“Kami termotivasi untuk bisa bersama-sama membantu para pengungsi karena atas dasar kemanusiaan di mana para pengungsi ini tidak pernah mengharapkan situasi seperti itu dan memaksanya untuk mengungsi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa para pengungsi termasuk “Asnaf Delapan”. ”Mencakup fakir miskin, ghorimin, dan ibnu sabil. Sehingga dari sisi zakat-pun mereka berhak menerima zakat,” ujarnya.
Senada disampaikan Direktur Eksekutif LAZISMU, Ibnu Tsani. ”LAZISMU secara kelembagaan menganut sistem Islam Rahmatan-Lil-Alamin. Artinya Islam harus menjadi solusi berbagai problematika kemanusiaan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia,” katanya.
Lebuh lanjut, UNHCR menyampaikan apresiasi kepada BP ZIS INDOSAT atas komitmen dan dukungan berkelanjutan mereka bagi pengungsi selama 3 tahun berturut-turut (2021-2023).
Saat menerima penghargaan, Ketua LAZ SKI INDOSAT, Adhi Purnomo, berbicara tentang dedikasi BP ZIS INDOSAT dalam membantu pengungsi dan kemitraan jangka panjang dengan UNHCR.
“Isu pengungsi [merupakan] bagian dari kemanusiaan yang berlaku secara universal. Harapan kami apa yang kita berikan kepada pengungsi dapat memberikan kontribusi lebih bagi kehidupan mereka di masa mendatang,” katanya.
Sekadar diketahui, UNHCR adalah organisasi global yang didedikasikan untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi para pengungsi, komunitas yang terpaksa mengungsi, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan.
Dalam sesi khusus, NU Care-LAZISNU dan LAZISMU, masing-masing mewakili organisasi Islam terbesar di Indonesia; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, menyerahkan donasi masing-masing senilai Rp 225.000.000 untuk pengungsi di Indonesia melalui UNHCR.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, Qohari Choli, mengungkapkan komitmen organisasinya untuk mendukung para pengungsi.
“Kami termotivasi untuk bisa bersama-sama membantu para pengungsi karena atas dasar kemanusiaan di mana para pengungsi ini tidak pernah mengharapkan situasi seperti itu dan memaksanya untuk mengungsi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa para pengungsi termasuk “Asnaf Delapan”. ”Mencakup fakir miskin, ghorimin, dan ibnu sabil. Sehingga dari sisi zakat-pun mereka berhak menerima zakat,” ujarnya.
Senada disampaikan Direktur Eksekutif LAZISMU, Ibnu Tsani. ”LAZISMU secara kelembagaan menganut sistem Islam Rahmatan-Lil-Alamin. Artinya Islam harus menjadi solusi berbagai problematika kemanusiaan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dunia,” katanya.
Lebuh lanjut, UNHCR menyampaikan apresiasi kepada BP ZIS INDOSAT atas komitmen dan dukungan berkelanjutan mereka bagi pengungsi selama 3 tahun berturut-turut (2021-2023).
Saat menerima penghargaan, Ketua LAZ SKI INDOSAT, Adhi Purnomo, berbicara tentang dedikasi BP ZIS INDOSAT dalam membantu pengungsi dan kemitraan jangka panjang dengan UNHCR.
“Isu pengungsi [merupakan] bagian dari kemanusiaan yang berlaku secara universal. Harapan kami apa yang kita berikan kepada pengungsi dapat memberikan kontribusi lebih bagi kehidupan mereka di masa mendatang,” katanya.
Sekadar diketahui, UNHCR adalah organisasi global yang didedikasikan untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi para pengungsi, komunitas yang terpaksa mengungsi, dan orang-orang tanpa kewarganegaraan.
tulis komentar anda