Jet-jet Tempur F-16 Buatan AS Bisa Tiba di Ukraina usai 5 Mei
Kamis, 02 Mei 2024 - 07:09 WIB
Pada bulan Maret, Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren mengatakan bahwa gelombang pertama jet tempur F-16 akan tiba di Ukraina dari Denmark pada musim panas ini.
Garis waktu ini juga dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang tetap mengakui bahwa diperlukan lebih banyak pelatihan baik untuk pilot maupun personel darat.
Para pejabat Ukraina telah mengakui bahwa pengoperasian F-16 akan menghadapi kesulitan praktis yang serius.
Bulan lalu, Evlash mengatakan bahwa membangun bunker untuk jet tempur tersebut akan membutuhkan dana yang sangat besar, dan menambahkan bahwa Kyiv akan mencoba menggunakan metode lain untuk melindungi pesawat tersebut dari serangan, termasuk menyebarkannya ke berbagai lapangan udara yang berbeda.
Tahun lalu, negara-negara Barat mengumumkan koalisi internasional untuk membantu Ukraina mendapatkan F-16 buatan AS, dengan rencana untuk menyediakan beberapa lusin pesawat kepada Kyiv.
Namun, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada musim gugur lalu bahwa meskipun F-16 pasti akan meningkatkan kemampuan militer Ukraina, pesawat tersebut tidak akan menjadi “peluru perak” yang mampu mengubah situasi di medan perang secara drastis.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa F-16 tidak akan mengubah hasil konflik, dan berjanji bahwa militer Rusia akan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut karena mereka juga memiliki perangkat keras Ukraina lainnya.
Garis waktu ini juga dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang tetap mengakui bahwa diperlukan lebih banyak pelatihan baik untuk pilot maupun personel darat.
Para pejabat Ukraina telah mengakui bahwa pengoperasian F-16 akan menghadapi kesulitan praktis yang serius.
Bulan lalu, Evlash mengatakan bahwa membangun bunker untuk jet tempur tersebut akan membutuhkan dana yang sangat besar, dan menambahkan bahwa Kyiv akan mencoba menggunakan metode lain untuk melindungi pesawat tersebut dari serangan, termasuk menyebarkannya ke berbagai lapangan udara yang berbeda.
Tahun lalu, negara-negara Barat mengumumkan koalisi internasional untuk membantu Ukraina mendapatkan F-16 buatan AS, dengan rencana untuk menyediakan beberapa lusin pesawat kepada Kyiv.
Namun, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada musim gugur lalu bahwa meskipun F-16 pasti akan meningkatkan kemampuan militer Ukraina, pesawat tersebut tidak akan menjadi “peluru perak” yang mampu mengubah situasi di medan perang secara drastis.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa F-16 tidak akan mengubah hasil konflik, dan berjanji bahwa militer Rusia akan menghancurkan pesawat-pesawat tersebut karena mereka juga memiliki perangkat keras Ukraina lainnya.
(mas)
tulis komentar anda