AS Kerahkan Rudal Typhon di Filipina, China Marah dan Umbar Ancaman

Jum'at, 26 April 2024 - 10:45 WIB
Ketika diminta untuk mengomentari langkah Amerika tersebut, Wu menyatakan bahwa Beijing dengan tegas menentang penyebaran senjata semacam itu oleh AS di Asia-Pasifik.

"Tindakan Washington seperti itu sangat mengancam keamanan negara-negara kawasan dan merusak perdamaian dan stabilitas kawasan. Tiongkok akan mengambil tindakan balasan yang tegas," kata Wu.

“Kami berharap negara terkait dapat menahan diri untuk tidak membuka pintu bagi setan, yang hanya akan merugikan semua orang, termasuk dirinya sendiri,” imbuh Wu.

Wu menyatakan bahwa China memandang penguatan hubungan diplomatik antara AS dan Filipina sebagai urusan kedua negara.

Namun, dia menekankan bahwa hubungan seperti itu tidak boleh merugikan kepentingan China atau negara lain, dan tidak boleh merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Militer China akan terus memperhatikan situasi di kawasan dan akan mengambil semua langkah efektif untuk merespons secara efektif dan tidak akan pernah membiarkan pihak-pihak terkait mengacaukan Laut China Selatan,” kata Wu.

Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan sebelumnya bahwa penempatan rudal jarak menengah Pentagon di Filipina akan menjadi “hari kelam” bagi keamanan internasional dan menuduh Washington dengan sengaja meningkatkan konfrontasi militer, memicu ketegangan dan menciptakan kelompok-kelompok tertutup dan aliansi politik-militer di wilayah tersebut.

“[AS] sedang berusaha mengembalikan dunia ke masa-masa terburuk Perang Dingin dan berada di ambang konflik nuklir,” kata Antonov, mendesak Washington untuk tidak membuka “kotak Pandora” tersebut.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More