Wanita yang Bawa Mayat Pamannya ke Bank untuk Tanda Tangan Utang Akhirnya Ditangkap Polisi
Kamis, 18 April 2024 - 11:40 WIB
BRASILIA - Aksi berani wanita Brasil membawa mayat pamannya dengan kursi roda ke bank untuk tanda tangan pengajuan utang telah viral. Wanita itu akhirnya ditangkap dan ditahan oleh polisi.
Erika de Souza Vieira Nunes (42) mendorong jenazah Roberto Braga (68) di kursi roda ke cabang bank di lingkungan Bangu di Rio de Janeiro pada hari Selasa di mana adegan aneh itu terjadi.
Nunes terlihat dalam rekaman viral yang mengejutkan, pertama kali disiarkan oleh TV Globo—stasiun televisi Brasil—berdiri di meja teller di samping jenazah Braga. Dia memintanya untuk menandatangani dokumen keuangan yang memungkinkan wanita tersebut mengambil pinjaman sebesar 7.000 reais.
“Paman, apakah Anda mendengarkan? Anda harus menandatangani [kontrak pinjaman],” kata Nunes dalam video tersebut, sambil menyodorkan pena di antara jari-jarinya yang lemas dan memerintahkan dia untuk memegangnya dengan keras.
“Jika Anda tidak menandatangani, tidak mungkin, karena saya tidak dapat menandatangani untuk Anda. Tanda tangani agar Anda tidak membuat saya sakit kepala lagi, saya tidak tahan lagi.”
Seorang pegawai bank yang prihatin berkata, “Saya rasa ini tidak sah. Dia kelihatannya tidak sehat. Dia sangat pucat.”
Nunes menampik kekhawatirannya.
“Dia seperti itu,” katanya. “Dia tidak mengatakan apa pun. Paman, apakah Anda ingin pergi ke [rumah sakit] lagi?”
Pegawai bank yang curiga mulai merekam kejadian tersebut sebelum memanggil ambulans.
Parademis segera mengonfirmasi bahwa Braga telah meninggal sebelum dia didorong mauk ke bank, dan polisi akhirnya menangkap Nunes.
“Dia (Nunes) mencoba berpura-pura agar dia (Braga) menandatangani pinjaman tersebut,” kata kepala polisi Rio de Janeiro Fábio Luis Souza kepada TV Globo. “Dia (Braga) sudah meninggal sebelum memasuki bank.”
“Polisi akan melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi anggota keluarga lainnya, dan untuk mengetahui apakah dia masih hidup ketika pinjaman itu diatur dan kapan tanggalnya,” paparnya.
Nunes menghadapi tuduhan pencurian melalui penipuan, atau penggelapan, dan penyalahgunaan mayat.
Polisi memberikan kabar terbaru kepada G1 pada hari Rabu, mengatakan bahwa bintik-bintik mayat yang terlihat di belakang kepala Braga mengindikasikan bahwa dia telah meninggal sekitar dua jam.
“Tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti momen kematiannya,” kata Souza.
“Ditemukan oleh [paramedis] ada [livor mortis]. Hal ini hanya terjadi sejak saat kematian, namun baru terlihat sekitar dua jam setelah kematian.”
Hal ini terjadi ketika muncul rekaman baru yang memperlihatkan Nunes mendorong jenazah di sekitar pusat perbelanjaan sebelum mendorongnya ke bank.
Polisi mengatakan mereka juga memburu pengemudi aplikasi rideshare yang mengantar Nunes bersama pamannya yang sudah meninggal.
Nunes telah diinterogasi oleh polisi pada Rabu pagi. Dia mengeklaim bahwa Braga telah meninggal saat duduk di kursi roda di bank, namun ditepis oleh polisi.
“Dalam 22 tahun karier saya, saya belum pernah melihat cerita seperti ini,” kata Souza.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Erika de Souza Vieira Nunes (42) mendorong jenazah Roberto Braga (68) di kursi roda ke cabang bank di lingkungan Bangu di Rio de Janeiro pada hari Selasa di mana adegan aneh itu terjadi.
Nunes terlihat dalam rekaman viral yang mengejutkan, pertama kali disiarkan oleh TV Globo—stasiun televisi Brasil—berdiri di meja teller di samping jenazah Braga. Dia memintanya untuk menandatangani dokumen keuangan yang memungkinkan wanita tersebut mengambil pinjaman sebesar 7.000 reais.
“Paman, apakah Anda mendengarkan? Anda harus menandatangani [kontrak pinjaman],” kata Nunes dalam video tersebut, sambil menyodorkan pena di antara jari-jarinya yang lemas dan memerintahkan dia untuk memegangnya dengan keras.
“Jika Anda tidak menandatangani, tidak mungkin, karena saya tidak dapat menandatangani untuk Anda. Tanda tangani agar Anda tidak membuat saya sakit kepala lagi, saya tidak tahan lagi.”
Seorang pegawai bank yang prihatin berkata, “Saya rasa ini tidak sah. Dia kelihatannya tidak sehat. Dia sangat pucat.”
Nunes menampik kekhawatirannya.
“Dia seperti itu,” katanya. “Dia tidak mengatakan apa pun. Paman, apakah Anda ingin pergi ke [rumah sakit] lagi?”
Pegawai bank yang curiga mulai merekam kejadian tersebut sebelum memanggil ambulans.
Parademis segera mengonfirmasi bahwa Braga telah meninggal sebelum dia didorong mauk ke bank, dan polisi akhirnya menangkap Nunes.
“Dia (Nunes) mencoba berpura-pura agar dia (Braga) menandatangani pinjaman tersebut,” kata kepala polisi Rio de Janeiro Fábio Luis Souza kepada TV Globo. “Dia (Braga) sudah meninggal sebelum memasuki bank.”
“Polisi akan melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi anggota keluarga lainnya, dan untuk mengetahui apakah dia masih hidup ketika pinjaman itu diatur dan kapan tanggalnya,” paparnya.
Nunes menghadapi tuduhan pencurian melalui penipuan, atau penggelapan, dan penyalahgunaan mayat.
Polisi memberikan kabar terbaru kepada G1 pada hari Rabu, mengatakan bahwa bintik-bintik mayat yang terlihat di belakang kepala Braga mengindikasikan bahwa dia telah meninggal sekitar dua jam.
“Tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti momen kematiannya,” kata Souza.
“Ditemukan oleh [paramedis] ada [livor mortis]. Hal ini hanya terjadi sejak saat kematian, namun baru terlihat sekitar dua jam setelah kematian.”
Hal ini terjadi ketika muncul rekaman baru yang memperlihatkan Nunes mendorong jenazah di sekitar pusat perbelanjaan sebelum mendorongnya ke bank.
Polisi mengatakan mereka juga memburu pengemudi aplikasi rideshare yang mengantar Nunes bersama pamannya yang sudah meninggal.
Nunes telah diinterogasi oleh polisi pada Rabu pagi. Dia mengeklaim bahwa Braga telah meninggal saat duduk di kursi roda di bank, namun ditepis oleh polisi.
“Dalam 22 tahun karier saya, saya belum pernah melihat cerita seperti ini,” kata Souza.
Lihat Juga: 7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
(mas)
tulis komentar anda