Dubai Dilanda Banjir dan Badai Paling Parah 75 Tahun Terakhir
Rabu, 17 April 2024 - 19:25 WIB
DUBAI - Hujan deras dan badai besar melanda Uni Emirat Arab (UEA). Bencana tersebut membanjiri jalan raya utama dan mengganggu penerbangan di bandara internasional Dubai. Banjir dan badai itu digambarkan sebagai curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir.
Setidaknya satu orang tewas, seorang pria berusia 70 tahun yang hanyut di dalam mobilnya di Ras Al Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di negara tersebut.
Hujan mulai turun pada Senin malam (15/4/2024) dan pada Selasa malam, lebih dari 142 mm telah membasahi kota gurun Dubai, yang biasanya merupakan jumlah rata-rata hujan dalam satu setengah tahun.
Hujan juga turun di Bahrain, Oman, Qatar dan Arab Saudi, meskipun curah hujan sangat signifikan di UEA.
Rata-rata curah hujan mencapai 94,7 mm dalam setahun di bandara internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional dan hub bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, yang mengalami “gangguan signifikan”.
Ahmed Habib, seorang ahli meteorologi, mengatakan kepada Bloomberg bahwa peningkatan curah hujan di UEA mungkin disebabkan oleh praktik “penyemaian awan” di mana pesawat kecil yang dioperasikan pemerintah melepaskan semburan garam ke awan yang berpotensi meningkatkan tingkat curah hujan.
Beberapa wilayah pedalaman UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 mm selama 24 jam hingga pukul 8 pagi pada hari Selasa, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm. Hujan jarang terjadi di UEA, di semenanjung Arab yang gersang, namun terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk.
Rumah-rumah terendam banjir dan kendaraan-kendaraan ditinggalkan di jalan raya di Dubai ketika pihak berwenang mengirim truk tanker ke jalan-jalan untuk memompa air. Banyak jalan dan daerah lain yang kekurangan drainase karena kurangnya curah hujan yang teratur.
Setidaknya satu orang tewas, seorang pria berusia 70 tahun yang hanyut di dalam mobilnya di Ras Al Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di negara tersebut.
Hujan mulai turun pada Senin malam (15/4/2024) dan pada Selasa malam, lebih dari 142 mm telah membasahi kota gurun Dubai, yang biasanya merupakan jumlah rata-rata hujan dalam satu setengah tahun.
Hujan juga turun di Bahrain, Oman, Qatar dan Arab Saudi, meskipun curah hujan sangat signifikan di UEA.
Rata-rata curah hujan mencapai 94,7 mm dalam setahun di bandara internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional dan hub bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, yang mengalami “gangguan signifikan”.
Ahmed Habib, seorang ahli meteorologi, mengatakan kepada Bloomberg bahwa peningkatan curah hujan di UEA mungkin disebabkan oleh praktik “penyemaian awan” di mana pesawat kecil yang dioperasikan pemerintah melepaskan semburan garam ke awan yang berpotensi meningkatkan tingkat curah hujan.
Beberapa wilayah pedalaman UEA mencatat curah hujan lebih dari 80 mm selama 24 jam hingga pukul 8 pagi pada hari Selasa, mendekati rata-rata tahunan sekitar 100 mm. Hujan jarang terjadi di UEA, di semenanjung Arab yang gersang, namun terjadi secara berkala selama bulan-bulan musim dingin yang lebih sejuk.
Rumah-rumah terendam banjir dan kendaraan-kendaraan ditinggalkan di jalan raya di Dubai ketika pihak berwenang mengirim truk tanker ke jalan-jalan untuk memompa air. Banyak jalan dan daerah lain yang kekurangan drainase karena kurangnya curah hujan yang teratur.
Lihat Juga :
tulis komentar anda