Iran Disebut Gunakan Rudal Hipersonik yang Tak Terhentikan saat Serang Israel
Selasa, 16 April 2024 - 11:01 WIB
Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu bahwa setidaknya sembilan rudal Iran menghantam dua pangkalan udara Israel, dengan lima rudal merusak infrastruktur, termasuk pesawat angkut militer C-130, landasan pacu, dan fasilitas penyimpanan di Pangkalan Udara Nevatim, dan empat rudal tambahan mendarat di pangkalan udara terpisah yang dirahasiakan di Gurun Negev, namun tidak menimbulkan kerusakan berarti.
Sedangkan media Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya tujuh rudal telah menghantam Pangkalan Udara Ramon di Negev, yang menampung jet F-16I Israel .
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Minggu pagi bahwa serangan Iran terkonsentrasi di Pangkalan Udara Nevatim. ”Yang menampung pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan untuk menargetkan konsulat kami di Damaskus,” katanya.
Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami mengatakan: “Serangan terbatas Iran lebih berhasil dari yang kami perkirakan,” katanya, menambahkan bahwa rudal Iran telah menembus pertahanan udara dan rudal Israel yang canggih.
Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS dan inspektur senjata PBB Scott Ritter mengatakan kepada Sputnik, yang dilansir Selasa (16/4/2024) bahwa Iran sengaja memilih untuk tidak melakukan tindakan yang sangat mematikan terhadap Israel, dan bahwa serangan pada Sabtu malam adalah sinyal bagi Israel dan AS bahwa mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
“Hal ini terjadi di Nevatim, di Ramona, di mana pun di Israel, di mana pun di Timur Tengah, dan tidak ada yang dapat dilakukan oleh Amerika Serikat atau Israel sebagai tanggapannya” katanya.
Iran, kata Ritter dalam wawancara terpisah dengan George Galloway, telah berhasil menimbulkan kerusakan pada fasilitas yang menjadi sasarannya meskipun telah memberikan peringatan dini mengenai serangan yang akan terjadi, dan memaksa Israel untuk memusatkan sumber daya dan perhatian pada drone dan rudal yang bergerak, membiarkan alat serangannya yang lebih canggih lolos dan mencapai sasaran mereka.
Jenderal Bagheri mengatakan bahwa Iran dengan sengaja menghindari menargetkan pusat-pusat populasi dan ekonomi, dan memperingatkan bahwa Iran dapat melancarkan serangan “puluhan kali” lebih kuat daripada serangan demonstratif yang dilakukan pada Sabtu malam jika Israel membalas.
Sedangkan media Iran mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya tujuh rudal telah menghantam Pangkalan Udara Ramon di Negev, yang menampung jet F-16I Israel .
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Minggu pagi bahwa serangan Iran terkonsentrasi di Pangkalan Udara Nevatim. ”Yang menampung pesawat tempur siluman F-35 yang digunakan untuk menargetkan konsulat kami di Damaskus,” katanya.
Kepala Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami mengatakan: “Serangan terbatas Iran lebih berhasil dari yang kami perkirakan,” katanya, menambahkan bahwa rudal Iran telah menembus pertahanan udara dan rudal Israel yang canggih.
Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS dan inspektur senjata PBB Scott Ritter mengatakan kepada Sputnik, yang dilansir Selasa (16/4/2024) bahwa Iran sengaja memilih untuk tidak melakukan tindakan yang sangat mematikan terhadap Israel, dan bahwa serangan pada Sabtu malam adalah sinyal bagi Israel dan AS bahwa mereka dapat melakukan apa yang mereka inginkan.
“Hal ini terjadi di Nevatim, di Ramona, di mana pun di Israel, di mana pun di Timur Tengah, dan tidak ada yang dapat dilakukan oleh Amerika Serikat atau Israel sebagai tanggapannya” katanya.
Iran, kata Ritter dalam wawancara terpisah dengan George Galloway, telah berhasil menimbulkan kerusakan pada fasilitas yang menjadi sasarannya meskipun telah memberikan peringatan dini mengenai serangan yang akan terjadi, dan memaksa Israel untuk memusatkan sumber daya dan perhatian pada drone dan rudal yang bergerak, membiarkan alat serangannya yang lebih canggih lolos dan mencapai sasaran mereka.
Jenderal Bagheri mengatakan bahwa Iran dengan sengaja menghindari menargetkan pusat-pusat populasi dan ekonomi, dan memperingatkan bahwa Iran dapat melancarkan serangan “puluhan kali” lebih kuat daripada serangan demonstratif yang dilakukan pada Sabtu malam jika Israel membalas.
(mas)
tulis komentar anda