Qatar dan Irak Larang Pangkalan Udara Mereka Digunakan Menyerang Iran
Minggu, 14 April 2024 - 11:45 WIB
TEHERAN - Qatar dan Kuwait telah melarang penggunaan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk melakukan serangan terhadap Iran di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan rezim Israel. Itu menyusul serangan Israel awal bulan ini terhadap misi diplomatik Iran di Suriah.
Qatar dan Kuwait telah mengeluarkan arahan kepada Amerika Serikat yang menekankan bahwa militer AS tidak akan diizinkan menggunakan pangkalan udara di kedua negara tersebut untuk melakukan potensi serangan udara terhadap Iran.
Qatar dan Kuwait juga telah mengindikasikan bahwa wilayah udara mereka tidak akan tersedia untuk tindakan militer apa pun terhadap Iran.
Baca Juga: Israel Kewalahan Hadapi Serangan 200 Drone dan Rudal Jelajah Iran
AS memiliki pesawat militer di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait. Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar juga merupakan pangkalan udara AS terbesar di kawasan Asia Barat.
Arahan yang dikeluarkan oleh dua negara tetangga Iran di Arab muncul di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk menanggapi serangan udara Israel yang menewaskan dua komandan militer seniornya di konsulatnya di ibukota Suriah, Damaskus pada 1 April.
Washington telah mendesak Iran untuk mengurangi ketegangan sambil mengatakan bahwa mereka akan membela Israel jika negara itu diserang.
Iran, yang tidak memiliki hubungan langsung dengan AS, telah meminta negara-negara Arab di kawasan untuk menasihati AS agar tidak ikut campur jika Israel diserang.
Negara-negara telah mewaspadai konfrontasi besar di wilayah tersebut setelah lebih dari enam bulan serangan Israel di Jalur Gaza.
Laporan menunjukkan bahwa mereka telah membatasi kemampuan AS untuk menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang kelompok perlawanan yang bersekutu dengan Iran dan telah menyerang kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut sejak dimulainya agresi Israel di Gaza.
Qatar dan Kuwait telah mengeluarkan arahan kepada Amerika Serikat yang menekankan bahwa militer AS tidak akan diizinkan menggunakan pangkalan udara di kedua negara tersebut untuk melakukan potensi serangan udara terhadap Iran.
Qatar dan Kuwait juga telah mengindikasikan bahwa wilayah udara mereka tidak akan tersedia untuk tindakan militer apa pun terhadap Iran.
Baca Juga: Israel Kewalahan Hadapi Serangan 200 Drone dan Rudal Jelajah Iran
AS memiliki pesawat militer di Pangkalan Udara Ali Al Salem dan Pangkalan Udara Ahmed Al Jaber di Kuwait. Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar juga merupakan pangkalan udara AS terbesar di kawasan Asia Barat.
Arahan yang dikeluarkan oleh dua negara tetangga Iran di Arab muncul di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk menanggapi serangan udara Israel yang menewaskan dua komandan militer seniornya di konsulatnya di ibukota Suriah, Damaskus pada 1 April.
Washington telah mendesak Iran untuk mengurangi ketegangan sambil mengatakan bahwa mereka akan membela Israel jika negara itu diserang.
Iran, yang tidak memiliki hubungan langsung dengan AS, telah meminta negara-negara Arab di kawasan untuk menasihati AS agar tidak ikut campur jika Israel diserang.
Negara-negara telah mewaspadai konfrontasi besar di wilayah tersebut setelah lebih dari enam bulan serangan Israel di Jalur Gaza.
Laporan menunjukkan bahwa mereka telah membatasi kemampuan AS untuk menggunakan wilayah udara dan pangkalan udara mereka untuk menyerang kelompok perlawanan yang bersekutu dengan Iran dan telah menyerang kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut sejak dimulainya agresi Israel di Gaza.
(ahm)
tulis komentar anda