Israel Tak Kenal Bahasa Selain Perang, Jadi Harus Dilawan

Rabu, 10 April 2024 - 21:46 WIB
Dia mempertanyakan pengakuan itu nantinya mencakup semua wilayah, termasuk Gaza, atau hanya mendukung pemerintahan Otoritas Palestina saja.

“Kalau pengakuan lebih ke Otoritas Palestina yang sekarang, kami tidak masuk dalam permainan ini,” katanya.

Pengakuan tersebut, sambung dia, harus mencakup semua wilayah Palestina, yakni Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem. “Kami tidak menempuh jalur pengkhianatan,” katanya.

Sekadar diketahui, Irlandia dan beberapa Negara Uni Eropa berniat mengakui Negara Palestina.

Mengapa Uighur Kecam Hamas?



Di sisi lain, Dede mempertanyakan sikap kelompok aktivis World Uighur Congres (WUC) yang justru mengecam Hamas, bukannya mengecam penjajahan dan kekerasan Israel terhadap Palestina sejak 1948—tahun ketika Negara Israel didirikan.

Dede mengkritisi latar belakang WUC sebagai kelompok yang didanai oleh National Endowment for Democracy (NED) milik Amerika Serikat (AS).

“Mereka (WUC) sudah didaftar, disebut pemerintah China sebagai teroris,” kata Dede.

Menurut Dede, WUC yang bermarkas di Munich, Jerman, tak ubahnya seperti “alat” Barat untuk mendestabilisasi China.

“Sekarang identitasi keislaman mereka pakai untuk dibenturkan dengan Hamas. Kami tahu, Hamas jatuh bangun membela Palestina,” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More