Lebih dari 600 Orang Masih Terkubur di Bawah Reruntuhan Gedung di Taiwan
Sabtu, 06 April 2024 - 14:41 WIB
TAIPEI - Tim penyelamat berencana membawa alat berat pada Sabtu (6/4) untuk mencoba menemukan dua mayat yang terkubur di bawah batu-batu besar di jalur pendakian, tiga hari setelah gempa bumi terkuat di Taiwan dalam 25 tahun. Itu hanya satu insiden dari 600 orang yang diperkirakan masih tertimbun di bawah reruntuhan gedung.
Empat orang lagi masih hilang di Jalur Shakadang yang sama di Taman Nasional Taroko, yang terkenal karena daerah pegunungannya yang terjal. Pekerjaan pencarian dan pemulihan akan dilanjutkan, setelah dibatalkan pada Jumat sore karena gempa susulan.
Setidaknya 12 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang terjadi Rabu pagi di lepas pantai timur Taiwan, dan 10 lainnya masih hilang.
Lebih dari 600 orang, termasuk sekitar 450 orang di sebuah hotel di taman Taroko, masih terdampar di berbagai lokasi yang tertimbun tanah longsor dan kerusakan lainnya.
Para penyintas menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang bebatuan yang berjatuhan ke jalan raya, menjebak mereka di dalam terowongan hingga tim penyelamat tiba untuk membebaskan mereka. Di kota Hualien, sebuah bangunan yang dibiarkan miring ke jalan dengan sudut berbahaya sedang dirobohkan dengan hati-hati.
Jumlah korban jiwa yang relatif rendah akibat gempa dahsyat ini disebabkan oleh standar konstruksi yang ketat dan kampanye pendidikan masyarakat yang luas di pulau rawan gempa tersebut.
Dua orang tewas dan empat hilang di Jalur Shakadang termasuk satu keluarga beranggotakan lima orang. Mayat yang terperangkap yang ditemukan pada hari Jumat adalah seorang pria dan seorang wanita, namun mereka belum teridentifikasi, menurut laporan media Taiwan.
Empat orang lagi masih hilang di Jalur Shakadang yang sama di Taman Nasional Taroko, yang terkenal karena daerah pegunungannya yang terjal. Pekerjaan pencarian dan pemulihan akan dilanjutkan, setelah dibatalkan pada Jumat sore karena gempa susulan.
Setidaknya 12 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang terjadi Rabu pagi di lepas pantai timur Taiwan, dan 10 lainnya masih hilang.
Baca Juga
Lebih dari 600 orang, termasuk sekitar 450 orang di sebuah hotel di taman Taroko, masih terdampar di berbagai lokasi yang tertimbun tanah longsor dan kerusakan lainnya.
Para penyintas menceritakan kisah-kisah mengerikan tentang bebatuan yang berjatuhan ke jalan raya, menjebak mereka di dalam terowongan hingga tim penyelamat tiba untuk membebaskan mereka. Di kota Hualien, sebuah bangunan yang dibiarkan miring ke jalan dengan sudut berbahaya sedang dirobohkan dengan hati-hati.
Jumlah korban jiwa yang relatif rendah akibat gempa dahsyat ini disebabkan oleh standar konstruksi yang ketat dan kampanye pendidikan masyarakat yang luas di pulau rawan gempa tersebut.
Dua orang tewas dan empat hilang di Jalur Shakadang termasuk satu keluarga beranggotakan lima orang. Mayat yang terperangkap yang ditemukan pada hari Jumat adalah seorang pria dan seorang wanita, namun mereka belum teridentifikasi, menurut laporan media Taiwan.
(ahm)
tulis komentar anda