AS Bersiap Hadapi Serangan Balas Dendam Iran
Sabtu, 06 April 2024 - 12:41 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperkirakan Iran akan menyerang personel Amerika atau Israel di Timur Tengah sebagai pembalasan atas serangan udara Israel di Suriah.
Beberapa kantor berita melaporkan itu pada Jumat dan Sabtu (6/4/2024), mengutip para pejabat AS.
Teheran sebelumnya berjanji akan membalaskan dendam tujuh perwira, termasuk dua komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam pemboman kompleks konsulat Iran di Damaskus pada Senin.
Seorang pejabat senior mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah AS percaya pembalasan oleh Iran “tidak dapat dihindari”.
Dia menambahkan Israel juga memiliki penilaian yang sama. Para pejabat memperingatkan serangan bisa terjadi paling cepat pada pekan depan.
Menurut para pejabat yang berbicara kepada NBC News dan CBS News, intelijen Amerika menunjukkan Iran dapat menggunakan “sekawanan” drone kamikaze dan rudal jelajah Shahed, dan Teheran dapat menargetkan fasilitas diplomatik atau konsuler Israel.
Potensi serangan itu dibahas selama panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis, menurut CNN.
Tidak ada serangan besar terhadap personel AS di wilayah tersebut sejak akhir Januari ketika satu pesawat tak berawak kamikaze menewaskan tiga tentara yang ditempatkan di satu pos terpencil dekat perbatasan Yordania-Suriah.
Pasukan Amerika menembak jatuh dua drone di dekat pangkalan al-Tanf di Suriah selatan pekan ini, CNN melaporkan, mengutip pejabat pertahanan AS.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berjanji Israel akan “menerima tamparan di wajahnya.”
Para pejabat di Teheran juga melontarkan ancaman terhadap AS, meskipun Washington mengklaim mereka tidak menyadari bahwa serangan terhadap misi Iran di Damaskus akan terjadi.
Israel menuduh Iran membantu Hamas, Hizbullah dan kelompok pejuang pro-Palestina lainnya dan berjanji menetralisir segala ancaman keamanan selama perang yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
Meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab secara langsung atas kematian para jenderal Iran, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memperingatkan “setiap orang yang bertindak melawan kami di seluruh Timur Tengah” akan menanggung “harga yang mahal.”
Beberapa kantor berita melaporkan itu pada Jumat dan Sabtu (6/4/2024), mengutip para pejabat AS.
Teheran sebelumnya berjanji akan membalaskan dendam tujuh perwira, termasuk dua komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam pemboman kompleks konsulat Iran di Damaskus pada Senin.
Seorang pejabat senior mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah AS percaya pembalasan oleh Iran “tidak dapat dihindari”.
Dia menambahkan Israel juga memiliki penilaian yang sama. Para pejabat memperingatkan serangan bisa terjadi paling cepat pada pekan depan.
Menurut para pejabat yang berbicara kepada NBC News dan CBS News, intelijen Amerika menunjukkan Iran dapat menggunakan “sekawanan” drone kamikaze dan rudal jelajah Shahed, dan Teheran dapat menargetkan fasilitas diplomatik atau konsuler Israel.
Potensi serangan itu dibahas selama panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis, menurut CNN.
Tidak ada serangan besar terhadap personel AS di wilayah tersebut sejak akhir Januari ketika satu pesawat tak berawak kamikaze menewaskan tiga tentara yang ditempatkan di satu pos terpencil dekat perbatasan Yordania-Suriah.
Pasukan Amerika menembak jatuh dua drone di dekat pangkalan al-Tanf di Suriah selatan pekan ini, CNN melaporkan, mengutip pejabat pertahanan AS.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berjanji Israel akan “menerima tamparan di wajahnya.”
Para pejabat di Teheran juga melontarkan ancaman terhadap AS, meskipun Washington mengklaim mereka tidak menyadari bahwa serangan terhadap misi Iran di Damaskus akan terjadi.
Israel menuduh Iran membantu Hamas, Hizbullah dan kelompok pejuang pro-Palestina lainnya dan berjanji menetralisir segala ancaman keamanan selama perang yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza.
Meskipun Israel tidak mengaku bertanggung jawab secara langsung atas kematian para jenderal Iran, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memperingatkan “setiap orang yang bertindak melawan kami di seluruh Timur Tengah” akan menanggung “harga yang mahal.”
(sya)
tulis komentar anda