Waswas Iran Balas Dendam, Israel Batalkan Cuti Pulang Seluruh Pasukan Tempurnya
Jum'at, 05 April 2024 - 10:53 WIB
TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membatalkan cuti pulang bagi seluruh pasukan tempurnya. Ini dilakukan setelah Iran bersumpah untuk membalas serangan terhadap gedung konsulatnya di Damaskus, Suriah, yang menewaskan dua jenderal senior Teheran.
Serangan tersebut, yang menurut diplomat Iran, dilakukan dengan jet tempur siluman F-35 Israel terjadi awal pekan ini dengan total korban tewas 13 orang termasuk 7 anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Israel tidak mengakui dan tidak menyangkal serangan yang meratakan gedung konsulat Iran tersebut.
“IDF sedang berperang dan masalah pengerahan pasukan terus-menerus ditinjau sesuai kebutuhan,” kata IDF dalam pengumumannya, seperti dikutip Times of Israel, Jumat (5/4/2024).
Kemungkinan skenario yang diperkirakan sedang dipersiapkan oleh IDF adalah serangan rudal dan drone oleh kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman—yang semuanya dilakukan di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung—dan serangan rudal balistik langsung dari Iran, situasi yang belum dihadapi Israel.
Namun, para pejabat Israel yakin sistem pertahanan udara negaranya akan mampu menangani ancaman tersebut.
Kepala Direktorat Intelijen Militer IDF Mayor Jenderal Aharon Haliva mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel sedang menghadapi periode yang sangat sulit.
“Saya telah mengatakan kepada Anda lebih dari sekali bahwa tidak ada kepastian bahwa hal terburuk sudah berlalu, dan kita memiliki hari-hari yang rumit di depan kita,” katanya kepada perwira bawahannya dalam sambutan yang dikeluarkan oleh IDF.
Serangan tersebut, yang menurut diplomat Iran, dilakukan dengan jet tempur siluman F-35 Israel terjadi awal pekan ini dengan total korban tewas 13 orang termasuk 7 anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Israel tidak mengakui dan tidak menyangkal serangan yang meratakan gedung konsulat Iran tersebut.
“IDF sedang berperang dan masalah pengerahan pasukan terus-menerus ditinjau sesuai kebutuhan,” kata IDF dalam pengumumannya, seperti dikutip Times of Israel, Jumat (5/4/2024).
Baca Juga
Kemungkinan skenario yang diperkirakan sedang dipersiapkan oleh IDF adalah serangan rudal dan drone oleh kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman—yang semuanya dilakukan di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung—dan serangan rudal balistik langsung dari Iran, situasi yang belum dihadapi Israel.
Namun, para pejabat Israel yakin sistem pertahanan udara negaranya akan mampu menangani ancaman tersebut.
Kepala Direktorat Intelijen Militer IDF Mayor Jenderal Aharon Haliva mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel sedang menghadapi periode yang sangat sulit.
“Saya telah mengatakan kepada Anda lebih dari sekali bahwa tidak ada kepastian bahwa hal terburuk sudah berlalu, dan kita memiliki hari-hari yang rumit di depan kita,” katanya kepada perwira bawahannya dalam sambutan yang dikeluarkan oleh IDF.
tulis komentar anda