5 Alasan Krisis Kelahiran di Eropa Menjadikan Benua Itu Menuju Abad Kegelapan

Kamis, 04 April 2024 - 17:17 WIB

5. Kelompok Sayap Kanan Paling Kritis

Para pendukung kelompok sayap kanan telah mengkhawatirkan gagasan penurunan angka kelahiran jauh sebelum The Lancet menerbitkan penelitiannya.

Memang benar, teori konspirasi “Penggantian Besar” – yang pertama kali dipopulerkan oleh filsuf sayap kanan Perancis Renaud Camus dalam bukunya tahun 2011, Le Grand Remplacement – mempromosikan gagasan yang salah dan rasis bahwa penurunan angka kelahiran di masyarakat Barat adalah bagian dari “plot” yang dapat menyebabkan sebagian besar orang kulit putih “digantikan” oleh orang-orang dari ras lain.

Perdana Menteri Hongaria yang berhaluan sayap kanan dan anti-imigrasi, Viktor Orban, juga dituduh memanfaatkan teori “Penggantian Besar” dalam upayanya mengadvokasi peningkatan angka kelahiran di Eropa, termasuk di negaranya sendiri.

Pada tahun 2019, saat ia mengumumkan serangkaian kebijakan ramah keluarga di Hongaria seperti subsidi perumahan dalam upaya meningkatkan angka kelahiran, Orban menolak gagasan bahwa Eropa abad ke-21 “dihuni oleh orang non-Eropa”.

“Jika Eropa tidak akan dihuni oleh orang-orang Eropa di masa depan dan kita menganggap hal ini sebagai hal yang wajar, maka kita berbicara tentang pertukaran populasi, untuk menggantikan populasi orang Eropa dengan orang lain,” katanya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More