Istananya Digerebek Gara-gara Arloji Mewah Rolex, Presiden Peru Ogah Mundur
Minggu, 31 Maret 2024 - 06:33 WIB
LIMA - Presiden Peru Dina Boluarte mengatakan dia tidak akan mengundurkan diri setelah rumah dan istananya digerebek aparat kejaksaan dan kepolisian sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pengumpulan kekayaan ilegal dan kegagalan untuk menyatakan kepemilikan arloji mewah Rolex.
Sekitar 20 petugas dari kantor kejaksaan dan 20 polisi menggerebek rumah Boluarte pada Jumat malam, dan juga istananya pada Sabtu pagi.
“Saya menjabat dengan tangan yang bersih dan dengan demikian saya akan pensiun dari kursi kepresidenan pada tahun 2026,” katanya pada konferensi pers hari Sabtu, seraya menyebut penggerebekan itu sebagai tindakan yang tidak proporsional dan kasar.
Rumah Boluarte terletak di distrik Surquillo di Lima, beberapa kilometer dari istana tempat dia bekerja.
“Personel dari istana menyediakan semua fasilitas untuk uji tuntas yang diminta,” kata pihak kepresidenan melalui platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa peninjauan tersebut dilakukan secara normal dan tanpa insiden apa pun.
Namun Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzen juga mengkritik penggerebekan tersebut.
“Kegaduhan politik yang terjadi sangat serius, memengaruhi investasi dan seluruh negeri,” tulisnya di X, seperti dikutip Reuters, Minggu (31/3/2024).
“Apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir adalah tindakan yang tidak proporsional dan inkonstitusional.”
Sekitar 20 petugas dari kantor kejaksaan dan 20 polisi menggerebek rumah Boluarte pada Jumat malam, dan juga istananya pada Sabtu pagi.
“Saya menjabat dengan tangan yang bersih dan dengan demikian saya akan pensiun dari kursi kepresidenan pada tahun 2026,” katanya pada konferensi pers hari Sabtu, seraya menyebut penggerebekan itu sebagai tindakan yang tidak proporsional dan kasar.
Rumah Boluarte terletak di distrik Surquillo di Lima, beberapa kilometer dari istana tempat dia bekerja.
“Personel dari istana menyediakan semua fasilitas untuk uji tuntas yang diminta,” kata pihak kepresidenan melalui platform media sosial X, seraya menambahkan bahwa peninjauan tersebut dilakukan secara normal dan tanpa insiden apa pun.
Namun Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzen juga mengkritik penggerebekan tersebut.
“Kegaduhan politik yang terjadi sangat serius, memengaruhi investasi dan seluruh negeri,” tulisnya di X, seperti dikutip Reuters, Minggu (31/3/2024).
“Apa yang terjadi dalam beberapa jam terakhir adalah tindakan yang tidak proporsional dan inkonstitusional.”
tulis komentar anda