Jet Tempur Su-35 Rusia Jatuh di Crimea saat Perang Ukraina Memanas
Jum'at, 29 Maret 2024 - 07:37 WIB
CRIMEA - Sebuah jet tempur Rusia jatuh di lepas pantai Crimea pada hari Kamis ketika perang Moskow-Kyiv terus memanas. Moskow tak merinci jenis pesawat yang jatuh, namun media Ukraina dan Barat mengatakan pesawat itu adalah Su-35.
Mikhail Razvozhayev, gubernur yang ditunjuk Rusia untuk Sevastopol, mengonfirmasi kecelakaan tersebut melalui Telegram. Dia mengatakan pilot terlempar dari pesawat dan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dalam kecelakaan itu.
Rincian tentang kecelakaan itu masih belum jelas, dan penyebabnya juga belum diketahui.
"Dia dijemput oleh tim penyelamat dari Layanan Penyelamatan Sevastopol pada jarak dua ratus meter dari pantai. Nyawanya tidak dalam bahaya," tulis Razvozhayev, yang dikutip Newsweek, Jumat (29/3/2024).
Kecelakaan itu terjadi ketika perang antara Rusia dan Ukraina telah meluas ke Semenanjung Crimea—wilayah yang memisahkan diri dari Ukraian dan bergabung dengan Rusia pada 2014.
Pada 23 Maret, Ukraina menyerang dua kapal pendarat besar Rusia di Crimea.
Radio Free Europe-Radio Liberty melaporkan, pesawat yang jatuh di Crimea pada Kamis adalah jet tempur Su-35 Rusia.
Anton Gerashchenko, mantan penasihat menteri dalam negeri Ukraina, menulis dalam sebuah posting di X bahwa blog militer Rusia mengatakan pesawat itu kemungkinan ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, namun laporan ini masih belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Akhir pekan lalu, Ukraina melancarkan serangan terhadap Sevastopol, dan militer Ukraina mengatakan serangan itu menyerang dua kapal pendarat besar yang merupakan bagian dari Armada Laut Hitam Rusia, Yamal dan Azov.
Razvozhayev mengatakan bahwa sistem pertahanan udara di sekitar kotanya telah menembak jatuh sedikitnya 10 rudal Ukraina dan satu orang tewas setelah pecahan roket menghantam sebuah rumah.
Kapten Dmytro Pletenchuk, juru bicara Angkatan Laut Ukraina, mengatakan bahwa serangan tersebut telah menyebabkan masalah komunikasi di Semenanjung Crimea selain menciptakan tantangan baru untuk pasokan, pemeliharaan dan perbaikan di pangkalan Angkatan Laut.
Surat kabar Ukraina; Kyiv Post melaporkan pada hari Kamis bahwa Rusia telah membangun pasukan di Crimea dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran mengenai wilayah tersebut.
Citra satelit dari Oktober lalu menunjukkan bahwa Armada Laut Hitam melarikan diri dari Sevastopol ke kota pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk ketika Ukraina menargetkan kapal-kapal Moskow.
Mikhail Razvozhayev, gubernur yang ditunjuk Rusia untuk Sevastopol, mengonfirmasi kecelakaan tersebut melalui Telegram. Dia mengatakan pilot terlempar dari pesawat dan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dalam kecelakaan itu.
Rincian tentang kecelakaan itu masih belum jelas, dan penyebabnya juga belum diketahui.
Baca Juga
"Dia dijemput oleh tim penyelamat dari Layanan Penyelamatan Sevastopol pada jarak dua ratus meter dari pantai. Nyawanya tidak dalam bahaya," tulis Razvozhayev, yang dikutip Newsweek, Jumat (29/3/2024).
Kecelakaan itu terjadi ketika perang antara Rusia dan Ukraina telah meluas ke Semenanjung Crimea—wilayah yang memisahkan diri dari Ukraian dan bergabung dengan Rusia pada 2014.
Pada 23 Maret, Ukraina menyerang dua kapal pendarat besar Rusia di Crimea.
Radio Free Europe-Radio Liberty melaporkan, pesawat yang jatuh di Crimea pada Kamis adalah jet tempur Su-35 Rusia.
Anton Gerashchenko, mantan penasihat menteri dalam negeri Ukraina, menulis dalam sebuah posting di X bahwa blog militer Rusia mengatakan pesawat itu kemungkinan ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia, namun laporan ini masih belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Akhir pekan lalu, Ukraina melancarkan serangan terhadap Sevastopol, dan militer Ukraina mengatakan serangan itu menyerang dua kapal pendarat besar yang merupakan bagian dari Armada Laut Hitam Rusia, Yamal dan Azov.
Razvozhayev mengatakan bahwa sistem pertahanan udara di sekitar kotanya telah menembak jatuh sedikitnya 10 rudal Ukraina dan satu orang tewas setelah pecahan roket menghantam sebuah rumah.
Kapten Dmytro Pletenchuk, juru bicara Angkatan Laut Ukraina, mengatakan bahwa serangan tersebut telah menyebabkan masalah komunikasi di Semenanjung Crimea selain menciptakan tantangan baru untuk pasokan, pemeliharaan dan perbaikan di pangkalan Angkatan Laut.
Surat kabar Ukraina; Kyiv Post melaporkan pada hari Kamis bahwa Rusia telah membangun pasukan di Crimea dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran mengenai wilayah tersebut.
Citra satelit dari Oktober lalu menunjukkan bahwa Armada Laut Hitam melarikan diri dari Sevastopol ke kota pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk ketika Ukraina menargetkan kapal-kapal Moskow.
(mas)
tulis komentar anda