Kata Rusia, Ini Bukti Hubungan Teroris Penyerang Moskow dengan Nasionalis Ukraina
Jum'at, 29 Maret 2024 - 07:03 WIB
MOSKOW - Para investigator Rusia telah memperoleh bukti adanya hubungan antara para teroris yang membantai ratusan orang di gedung konser Balai Kota Crocus, dekat Moskow, dengan kaum nasionalis Ukraina. Demikian pengumuman Komite Investigasi Rusia pada Kamis.
“Hasil awal penyelidikan sepenuhnya mengonfirmasi sifat terencana dari tindakan teroris, persiapan yang matang dan dukungan keuangan dari penyelenggara kejahatan. Sebagai hasil dari bekerja dengan teroris yang ditahan, menganalisis perangkat teknis yang disita dari mereka, menganalisis informasi tentang transaksi keuangan, bukti hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina telah diperoleh,” kata Komite Investigasi Rusia melalui Telegram.
Komite tersebut mengeklaim sudah memperoleh bukti sumber pendanaan untuk para teroris yang melakukan penembakan massal dan pembakaran gedung konser.
“Penyelidikan telah mengonfirmasi data penerimaan sejumlah besar uang dan mata uang kripto dari Ukraina kepada pelaku serangan teroris, yang digunakan dalam persiapan kejahatan,” lanjut pengumuman Komite Investigasi Rusia, seperti dikutip Sputnik, Jumat (29/3/2024).
Penembakan massal dan pembakaran gedung konser oleh para teroris terjadi pada Jumat malam lalu.
Seorang koresponden Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan bahwa sejumlah pria bersenjata berkamuflase masuk ke ruang musik, menembak orang dari jarak dekat dan melemparkan bom pembakar.
Komite Investigasi Rusia menyebutkan sebanyak 143 orang tewas akibat serangan teroris tersebut.
“Tersangka lain yang terlibat dalam skema pendanaan teroris telah diidentifikasi dan ditahan. [Komite] Investigasi akan meminta pengadilan untuk memilih tindakan pencegahan berupa penahanan terhadapnya,” papar komite tersebut.
Ukraina sejak awal membantah terlibat dalam serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus.
Sekutu Barat Ukraina, termasuk Amerika Serikat, membela Kyiv dengan mengatakan serangan teroris di Rusia dilakukan oleh kelompok ISIS—seperti klaim oleh kelompok ISIS-Khorasan.
“Hasil awal penyelidikan sepenuhnya mengonfirmasi sifat terencana dari tindakan teroris, persiapan yang matang dan dukungan keuangan dari penyelenggara kejahatan. Sebagai hasil dari bekerja dengan teroris yang ditahan, menganalisis perangkat teknis yang disita dari mereka, menganalisis informasi tentang transaksi keuangan, bukti hubungan mereka dengan kaum nasionalis Ukraina telah diperoleh,” kata Komite Investigasi Rusia melalui Telegram.
Komite tersebut mengeklaim sudah memperoleh bukti sumber pendanaan untuk para teroris yang melakukan penembakan massal dan pembakaran gedung konser.
“Penyelidikan telah mengonfirmasi data penerimaan sejumlah besar uang dan mata uang kripto dari Ukraina kepada pelaku serangan teroris, yang digunakan dalam persiapan kejahatan,” lanjut pengumuman Komite Investigasi Rusia, seperti dikutip Sputnik, Jumat (29/3/2024).
Penembakan massal dan pembakaran gedung konser oleh para teroris terjadi pada Jumat malam lalu.
Seorang koresponden Sputnik yang menyaksikan serangan itu melaporkan bahwa sejumlah pria bersenjata berkamuflase masuk ke ruang musik, menembak orang dari jarak dekat dan melemparkan bom pembakar.
Komite Investigasi Rusia menyebutkan sebanyak 143 orang tewas akibat serangan teroris tersebut.
“Tersangka lain yang terlibat dalam skema pendanaan teroris telah diidentifikasi dan ditahan. [Komite] Investigasi akan meminta pengadilan untuk memilih tindakan pencegahan berupa penahanan terhadapnya,” papar komite tersebut.
Ukraina sejak awal membantah terlibat dalam serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus.
Sekutu Barat Ukraina, termasuk Amerika Serikat, membela Kyiv dengan mengatakan serangan teroris di Rusia dilakukan oleh kelompok ISIS—seperti klaim oleh kelompok ISIS-Khorasan.
(mas)
tulis komentar anda