Biden Memaki Putin Lagi, Menyebutnya Tukang Jagal

Kamis, 28 Maret 2024 - 07:37 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memaki Presiden Rusia Vladimir Putin dengan sebutan tukang jagal dalam acara kampanye di Raleigh, North Carolina. Foto/AP Photo/Matt Kelley
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali melontarkan makian kasar untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Dia secara terbuka menyebut pemimpin Kremlin itu sebagai "tukang jagal" sehubungan dengan perang di Ukraina.

Itu merupakan makian kasar Biden kepada orang nomor satu Rusia untuk kedua kalinya dalam dua bulan.

Biden melontarkan serangan verbal tersebut saat berbicara di acara kampanye di Raleigh, North Carolina, pada Selasa waktu setempat.



Dalam kampanye itu, dia juga menyerukan kenaikan pajak federal rata-rata bagi orang terkaya Amerika dari 8,2% menjadi 25%, dengan alasan bahwa hal ini akan memungkinkan Washington untuk mengumpulkan USD400 miliar selama sepuluh tahun ke depan.



“Bayangkan apa yang bisa kita lakukan dengan itu. Kita bisa memangkas defisit federal secara mendasar...Kita bisa melakukan banyak hal—yang penting—termasuk akhirnya memastikan bahwa kita menjaga Ukraina dari tukang jagal Putin,” kata Biden, yang dilansir Russia Today, Kamis (28/3/2024)

Biden sebelumnya memaki presiden Rusia tersebut pada akhir Februari, menyebutnya sebagai “S.O.B yang gila". S.O.B adalah singkatan untuk "son of bitch" yang diartikan sebagai "keparat".

Saat itu, presiden Amerika tersebut memaki Putin sambil mengatakan bahwa Barat harus mewaspadai konflik nuklir, namun harus lebih memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada saat itu menyarankan agar warga AS merasa malu terhadap pemimpin yang mengumbar komentar semacam itu.

“Jika presiden negara tersebut menggunakan bahasa seperti itu, itu memalukan,” katanya, seraya menambahkan bahwa Biden mungkin mencoba meniru “koboi Hollywood” untuk menarik khalayak dalam negeri.

Menanggapi sebutan “S.O.B.” oleh Putin, tetap berpegang pada pendapatnya sebelumnya bahwa Moskow akan lebih baik jika Biden berada di Gedung Putih, dan menambahkan bahwa kata-kata kasar Presiden AS itu hanya membuktikan bahwa pendapatnya benar.

“Bukannya dia bisa mengatakan 'Kerja bagus...terima kasih atas uluran tangannya'. Kami memahami apa yang terjadi di sana, dari segi politik internal,” jelasnya.

Pada tahun 2021, Biden pernah menyebut Putin sebagai “seorang pembunuh". Dalam sebuah kesempatan, Presiden Rusia kemudian merespons: “Dibutuhkan seseorang untuk mengenal satu sama lain."
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More