Robot Perempuan Pertama Arab Saudi Dilatih untuk Tak Bahas Seks dan Politik
Selasa, 26 Maret 2024 - 13:56 WIB
Tapi ada hal lain dalam diri Sara yang tidak bisa dia bicarakan. Dengan menggunakan artificial intelligence (kecerdasan buatan), Sara dapat mengobrol dengan pelanggan manusia dalam bahasa Arab dan Inggris.
Dia dilatih untuk melakukannya menggunakan kumpulan data unik. “Kami tidak bergantung pada perpustakaan orang lain, bahkan ChatGPT,” kata Metri kepada Business Insider.
Peluncuran Sara menyusul peluncuran kontroversial robot humanoid laki-laki, Muhammad, oleh perusahaan yang sama awal bulan ini.
Meskipun peluncuran Muhammad disambut secara luas oleh komunitas teknologi karena kehebatan teknisnya, peluncuran tersebut juga memicu diskusi panas secara online setelah robot tersebut tertangkap kamera menyentuh pantat seorang jurnalis perempuan dari Al Arabiya pada acara peluncuran.
Banyak pengguna media sosial yang mengejek robot tersebut karena terlihat mencoba membelai bagian belakang tubuh jurnalis tersebut—sebuah isyarat yang, jika dilakukan oleh manusia, akan dianggap tidak pantas.
Namun Metri mengatakan kepada wartawan bahwa Muhammad hanya menggerakkan tangannya untuk meniru cara manusia bergerak saat berbicara, menepis kekhawatiran bahwa robot tersebut mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap jurnalis tersebut.
Arab Saudi telah banyak berinvestasi di bidang robotika dan kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan menjadi pemimpin di bidangnya.
Pada tahun 2021, kerajaan tersebut meluncurkan serangkaian robot yang dirancang untuk melayani jamaah selama ibadah haji dengan tetap menghormati norma jarak sosial—misalnya, memasok air untuk jamaah sehingga mereka tidak perlu berinteraksi dengan orang lain.
Dia dilatih untuk melakukannya menggunakan kumpulan data unik. “Kami tidak bergantung pada perpustakaan orang lain, bahkan ChatGPT,” kata Metri kepada Business Insider.
Peluncuran Sara menyusul peluncuran kontroversial robot humanoid laki-laki, Muhammad, oleh perusahaan yang sama awal bulan ini.
Meskipun peluncuran Muhammad disambut secara luas oleh komunitas teknologi karena kehebatan teknisnya, peluncuran tersebut juga memicu diskusi panas secara online setelah robot tersebut tertangkap kamera menyentuh pantat seorang jurnalis perempuan dari Al Arabiya pada acara peluncuran.
Banyak pengguna media sosial yang mengejek robot tersebut karena terlihat mencoba membelai bagian belakang tubuh jurnalis tersebut—sebuah isyarat yang, jika dilakukan oleh manusia, akan dianggap tidak pantas.
Namun Metri mengatakan kepada wartawan bahwa Muhammad hanya menggerakkan tangannya untuk meniru cara manusia bergerak saat berbicara, menepis kekhawatiran bahwa robot tersebut mencoba melakukan pelecehan seksual terhadap jurnalis tersebut.
Arab Saudi telah banyak berinvestasi di bidang robotika dan kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir, dengan tujuan menjadi pemimpin di bidangnya.
Pada tahun 2021, kerajaan tersebut meluncurkan serangkaian robot yang dirancang untuk melayani jamaah selama ibadah haji dengan tetap menghormati norma jarak sosial—misalnya, memasok air untuk jamaah sehingga mereka tidak perlu berinteraksi dengan orang lain.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda