Robot Perempuan Pertama Arab Saudi Dilatih untuk Tak Bahas Seks dan Politik
Selasa, 26 Maret 2024 - 13:56 WIB
RIYADH - Sebuah perusahaan di Arab Saudi telah meluncurkan robot humanoid perempuan pertama di kerajaan tersebut. Perusahaan mengatakan bahwa robot itu telah dilatih untuk tidak membahas seks dan politik sesuai dengan norma budaya Saudi.
“Dia seharusnya bersikap baik, tidak membicarakan politik, tidak membicarakan seks karena kita berada di Arab Saudi,” kata Elie Metri, CEO QSS AI & Robots yang berbasis di Riyadh kepada Business Insider.
"Seharusnya tidak membahas topik-topik itu," ujarnya.
Dinamakan "Sara" oleh penciptanya, robot ini mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi yang dianggap pantas untuk perempuan—termasuk jilbab dan abaya sederhana.
"Sara juga tahu kalau dia perempuan, umurnya 25 tahun, tinggi badannya 1,62 sentimeter," imbuh Metri.
Meskipun membahas seks mungkin dilarang bagi Sara karena norma-norma sosial konservatif di Arab Saudi, politik mungkin dimasukkan ke dalam daftar hitam sistemnya untuk menghindari kesalahan besar dalam lingkungan politik kerajaan yang semakin represif.
Lusinan orang telah ditangkap secara sewenang-wenang dalam beberapa tahun terakhir karena mengkritik pemerintah Saudi, termasuk aktivis perempuan hak asasi manusia (HAM) terkemuka.
Beberapa kritikus paling vokal terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah dieksekusi, terkadang tanpa pengadilan—seperti jurnalis terkemuka Jamal Khashoggi, yang dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
“Dia seharusnya bersikap baik, tidak membicarakan politik, tidak membicarakan seks karena kita berada di Arab Saudi,” kata Elie Metri, CEO QSS AI & Robots yang berbasis di Riyadh kepada Business Insider.
"Seharusnya tidak membahas topik-topik itu," ujarnya.
Dinamakan "Sara" oleh penciptanya, robot ini mengenakan pakaian tradisional Arab Saudi yang dianggap pantas untuk perempuan—termasuk jilbab dan abaya sederhana.
"Sara juga tahu kalau dia perempuan, umurnya 25 tahun, tinggi badannya 1,62 sentimeter," imbuh Metri.
Meskipun membahas seks mungkin dilarang bagi Sara karena norma-norma sosial konservatif di Arab Saudi, politik mungkin dimasukkan ke dalam daftar hitam sistemnya untuk menghindari kesalahan besar dalam lingkungan politik kerajaan yang semakin represif.
Lusinan orang telah ditangkap secara sewenang-wenang dalam beberapa tahun terakhir karena mengkritik pemerintah Saudi, termasuk aktivis perempuan hak asasi manusia (HAM) terkemuka.
Beberapa kritikus paling vokal terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga telah dieksekusi, terkadang tanpa pengadilan—seperti jurnalis terkemuka Jamal Khashoggi, yang dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul.
tulis komentar anda