Putin soal Teroris Serang Rusia: Siapa yang Diuntungkan?
Selasa, 26 Maret 2024 - 12:32 WIB
“Tentu saja, kami juga perlu menjawab pertanyaan mengapa para teroris mencoba pergi ke Ukraina setelah melakukan kejahatan dan siapa yang menunggu mereka di sana,” ujar Putin.
Presiden Putin melanjutkan dengan menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) melakukan upaya komprehensif untuk meyakinkan semua orang bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan teroris di Balai Kota Crocus dan tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan ISIS.
“Kami melihat bagaimana AS menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan satelitnya dan negara-negara lain bahwa menurut data intelijennya, diduga tidak ada jejak Ukraina dalam serangan teroris di Moskow dan bahwa serangan teroris berdarah tersebut dilakukan oleh mereka yang melakukan serangan teroris di Moskow mengaku Islam—anggota IS [Islamic State sebelumnya bernama ISIS], sebuah organisasi yang dilarang di Rusia. Kami sudah tahu di tangan siapa kekejaman terhadap Rusia dan rakyatnya dilakukan. Sekarang kami ingin tahu siapa dalangnya," papar Putin.
Pemimpin Kremlin itu menambahkan, para penyidik harus melakukan penyelidikan objektif terhadap serangan teroris Balai Kota Crocus meskipun ada keinginan untuk membawa pelakunya ke pengadilan.
“Meskipun ada rasa sakit, kesedihan, belas kasih, dan keinginan sah untuk menghukum semua pelaku kekejaman brutal ini, penyelidikan harus dilakukan dengan cara yang sangat profesional dan objektif, tanpa bias politik apa pun,” kata Putin.
Masyarakat Rusia, imbuh dia, telah menunjukkan contoh solidaritas sejati, kohesi, dan saling mendukung setelah serangan teroris di Balai Kota Crocus.
Serangan mematikan itu direncanakan dengan cermat, kata Alexander Bastrykin, ketua Komite Investigasi Rusia, pada pertemuan tersebut.
“Temuan awal penyelidikan menunjukkan bahwa serangan teroris direncanakan dan dipersiapkan dengan hati-hati. Serangan itu menyebabkan 139 orang tewas,” kata Bastrykin kepada Presiden Putin dalam sebuah pengarahan.
Dia mengklarifikasi bahwa 137 orang tewas dalam serangan itu, sementara dua orang meninggal karena luka-luka mereka di rumah sakit.
Sedikitnya 40 korban tewas akibat luka tembak dan 45 orang kehilangan nyawa akibat kebakaran yang terjadi saat penyerangan tersebut.
Presiden Putin melanjutkan dengan menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) melakukan upaya komprehensif untuk meyakinkan semua orang bahwa Ukraina tidak ada hubungannya dengan serangan teroris di Balai Kota Crocus dan tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan ISIS.
“Kami melihat bagaimana AS menggunakan berbagai cara untuk meyakinkan satelitnya dan negara-negara lain bahwa menurut data intelijennya, diduga tidak ada jejak Ukraina dalam serangan teroris di Moskow dan bahwa serangan teroris berdarah tersebut dilakukan oleh mereka yang melakukan serangan teroris di Moskow mengaku Islam—anggota IS [Islamic State sebelumnya bernama ISIS], sebuah organisasi yang dilarang di Rusia. Kami sudah tahu di tangan siapa kekejaman terhadap Rusia dan rakyatnya dilakukan. Sekarang kami ingin tahu siapa dalangnya," papar Putin.
Pemimpin Kremlin itu menambahkan, para penyidik harus melakukan penyelidikan objektif terhadap serangan teroris Balai Kota Crocus meskipun ada keinginan untuk membawa pelakunya ke pengadilan.
“Meskipun ada rasa sakit, kesedihan, belas kasih, dan keinginan sah untuk menghukum semua pelaku kekejaman brutal ini, penyelidikan harus dilakukan dengan cara yang sangat profesional dan objektif, tanpa bias politik apa pun,” kata Putin.
Masyarakat Rusia, imbuh dia, telah menunjukkan contoh solidaritas sejati, kohesi, dan saling mendukung setelah serangan teroris di Balai Kota Crocus.
Serangan mematikan itu direncanakan dengan cermat, kata Alexander Bastrykin, ketua Komite Investigasi Rusia, pada pertemuan tersebut.
“Temuan awal penyelidikan menunjukkan bahwa serangan teroris direncanakan dan dipersiapkan dengan hati-hati. Serangan itu menyebabkan 139 orang tewas,” kata Bastrykin kepada Presiden Putin dalam sebuah pengarahan.
Dia mengklarifikasi bahwa 137 orang tewas dalam serangan itu, sementara dua orang meninggal karena luka-luka mereka di rumah sakit.
Sedikitnya 40 korban tewas akibat luka tembak dan 45 orang kehilangan nyawa akibat kebakaran yang terjadi saat penyerangan tersebut.
tulis komentar anda