ISIS Sekarang Bidik Putin, Tak Terima 4 Tersangka Teror Moskow Disiksa
Selasa, 26 Maret 2024 - 08:54 WIB
Mereka hadir di pengadilan, di mana laporan media lokal menyatakan bahwa mereka terlihat telah dipukuli dan disiksa.
Menurut poster ancaman ISIS-K, sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota mereka, para militan kelompok tersebut berjanji akan melakukan serangan teroris baru di Rusia.
Versi bahasa Rusia dari pesan yang dibagikan secara luas tersebut diberi judul: "Ancaman bagi semua orang Rusia yang kejam, termasuk Putin".
Pada poster ancaman itu terdapat gambar seorang pria bertopeng yang memegang pisau. Di bawahnya bertuliskan: "Berhati-hatilah, jangan berpikir bahwa kita tidak mempunyai kesempatan untuk membalas dendam terhadap saudara-saudara kami yang disandera."
“Dengan serangan hari Jumat, kami menunjukkan kepada Anda bahwa dengan izin Allah, mujahidin ISIS dapat menghukum Anda karena kebiadaban Anda," lanjut poster tersebut, seperti dikutip Newsweek, Selasa (26/3/2024).
Saluran Telegram Rusia Supernova Plus membagikan gambar poster tersebut, dengan menyatakan psoter itu sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota ISIS-K.
Poster ancaman serangan terbaru yang mengincar Putin itu menyusul beredarnya video grafis oleh ISIS-K yang menunjukkan para penyerang menembaki penonton di dalam gedung konser—video yang dianggap asli oleh media-media Barat seperti BBC.
Tidak ada pejabat Rusia yang mendukung klaim ISIS, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa tidak pantas untuk mengomentari klaim tersebut sampai penyelidikan selesai.
Pejabat Rusia dan propagandis Kremlin sebelumnya mengeklaim tanpa bukti bahwa Ukraina terlibat dalam pembantaian tersebut, yang merupakan pembantaian terburuk di Rusia selama dua dekade.
Ukraina dan Amerika Serikat, yang sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan terhadap Rusia, telah menolak klaim Moskow.
Menurut poster ancaman ISIS-K, sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota mereka, para militan kelompok tersebut berjanji akan melakukan serangan teroris baru di Rusia.
Versi bahasa Rusia dari pesan yang dibagikan secara luas tersebut diberi judul: "Ancaman bagi semua orang Rusia yang kejam, termasuk Putin".
Pada poster ancaman itu terdapat gambar seorang pria bertopeng yang memegang pisau. Di bawahnya bertuliskan: "Berhati-hatilah, jangan berpikir bahwa kita tidak mempunyai kesempatan untuk membalas dendam terhadap saudara-saudara kami yang disandera."
“Dengan serangan hari Jumat, kami menunjukkan kepada Anda bahwa dengan izin Allah, mujahidin ISIS dapat menghukum Anda karena kebiadaban Anda," lanjut poster tersebut, seperti dikutip Newsweek, Selasa (26/3/2024).
Saluran Telegram Rusia Supernova Plus membagikan gambar poster tersebut, dengan menyatakan psoter itu sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota ISIS-K.
Poster ancaman serangan terbaru yang mengincar Putin itu menyusul beredarnya video grafis oleh ISIS-K yang menunjukkan para penyerang menembaki penonton di dalam gedung konser—video yang dianggap asli oleh media-media Barat seperti BBC.
Tidak ada pejabat Rusia yang mendukung klaim ISIS, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa tidak pantas untuk mengomentari klaim tersebut sampai penyelidikan selesai.
Pejabat Rusia dan propagandis Kremlin sebelumnya mengeklaim tanpa bukti bahwa Ukraina terlibat dalam pembantaian tersebut, yang merupakan pembantaian terburuk di Rusia selama dua dekade.
Ukraina dan Amerika Serikat, yang sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan terhadap Rusia, telah menolak klaim Moskow.
Lihat Juga :
tulis komentar anda