ISIS Sekarang Bidik Putin, Tak Terima 4 Tersangka Teror Moskow Disiksa
Selasa, 26 Maret 2024 - 08:54 WIB
MOSKOW - Kelompok Islamic State Khorasan atau ISIS-K sekarang membidik Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai target serangan berikutnya.
Ancaman terbaru itu muncul setelah pihak berwenang Rusia dilaporkan telah menyiksa empat tersangka teroris yang membantai 137 orang dalam serangan di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, Jumat malam lalu.
Ratusan orang itu dibantai dalam penembakan massal dan pembakaran gedung konser.
Ancaman terbaru ISIS-K muncul dalam sebuah poster yang telah beredar di media sosial.
Poster tersebut telah diedarkan oleh media Iran, mengutip Al Azaim—jaringan propaganda ISIS-Khorasan—, menurut tangkapan layar yang dibagikan para pengguna X, termasuk penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko.
Posting tersebut juga telah banyak dilihat di saluran Telegram Rusia.
ISIS-K, yang didirikan di Afghanistan pada akhir 2014, mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan Jumat malam di gedung konser Balai Kota Crocus.
Empat tersangka asal Tajikistan menghadapi dakwaan terorisme dan semuanya telah mengaku bersalah, menurut kantor berita pemerintah Rusia, TASS.
Ancaman terbaru itu muncul setelah pihak berwenang Rusia dilaporkan telah menyiksa empat tersangka teroris yang membantai 137 orang dalam serangan di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, Jumat malam lalu.
Ratusan orang itu dibantai dalam penembakan massal dan pembakaran gedung konser.
Ancaman terbaru ISIS-K muncul dalam sebuah poster yang telah beredar di media sosial.
Poster tersebut telah diedarkan oleh media Iran, mengutip Al Azaim—jaringan propaganda ISIS-Khorasan—, menurut tangkapan layar yang dibagikan para pengguna X, termasuk penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko.
Posting tersebut juga telah banyak dilihat di saluran Telegram Rusia.
ISIS-K, yang didirikan di Afghanistan pada akhir 2014, mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan Jumat malam di gedung konser Balai Kota Crocus.
Empat tersangka asal Tajikistan menghadapi dakwaan terorisme dan semuanya telah mengaku bersalah, menurut kantor berita pemerintah Rusia, TASS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda