5 Orang Terkuat Hamas, Salah Satunya Tewas Dirudal Israel
Jum'at, 22 Maret 2024 - 15:28 WIB
Militer Israel mengaku masih memeriksa laporan tentang kematiannya, namun Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa militer Zionis sudah membunuh Issa.
Sumber Palestina juga membenarkan bahwa Issa terbunuh oleh serangan rudal jet tempur Israel.
Dia adalah pemimpin operasional Hamas di Jalur Gaza.
Terpilih pada bulan Februari 2017 sebagai pemimpin Jalur Gaza, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Haniyeh, Yahya Sinwar adalah tokoh politik penting.
Lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan, dia adalah salah satu pendiri Brigade al-Qassam serta Majd, sebuah dinas keamanan Hamas yang mengelola masalah keamanan internal untuk cabang militer kelompok tersebut.
Setelah ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 atas tuduhan terlibat aksi teroris, Sinwar dijatuhi hukuman empat hukuman penjara seumur hidup.
Namun pada Oktober 2011, dia dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan 1.000 tahanan Arab Palestina dan Israel sebagai imbalan atas pembebasan tentara Prancis-Israel; Gilad Shalit, yang ditawan oleh Hamas selama lima tahun.
Dia telah masuk dalam daftar hitam teroris internasional oleh Amerika Serikat sejak 2015.
Dia juga dicurigai oleh Israel sebagai salah satu arsitek utama serangan 7 Oktober.
Sumber Palestina juga membenarkan bahwa Issa terbunuh oleh serangan rudal jet tempur Israel.
4. Yahya Sinwar
Dia adalah pemimpin operasional Hamas di Jalur Gaza.
Terpilih pada bulan Februari 2017 sebagai pemimpin Jalur Gaza, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Haniyeh, Yahya Sinwar adalah tokoh politik penting.
Lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan, dia adalah salah satu pendiri Brigade al-Qassam serta Majd, sebuah dinas keamanan Hamas yang mengelola masalah keamanan internal untuk cabang militer kelompok tersebut.
Setelah ditangkap oleh otoritas Israel pada tahun 1988 atas tuduhan terlibat aksi teroris, Sinwar dijatuhi hukuman empat hukuman penjara seumur hidup.
Namun pada Oktober 2011, dia dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan 1.000 tahanan Arab Palestina dan Israel sebagai imbalan atas pembebasan tentara Prancis-Israel; Gilad Shalit, yang ditawan oleh Hamas selama lima tahun.
Dia telah masuk dalam daftar hitam teroris internasional oleh Amerika Serikat sejak 2015.
Dia juga dicurigai oleh Israel sebagai salah satu arsitek utama serangan 7 Oktober.
tulis komentar anda