5 Orang Terkuat Hamas, Salah Satunya Tewas Dirudal Israel

Jum'at, 22 Maret 2024 - 15:28 WIB
Ada lima orang terkuat Hamas yang paling diburu Israel. Dua di antaranya tewas, termasuk dalam serangan rudal jet tempur Israel di Gaza. Foto/REUTERS
JAKARTA - Ada lima petinggi atau orang terkuat di kelompok Hamas yang paling diburu Israel sejak perang terbaru pecah di Jalur Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober 2023. Salah satu dari mereka telah tewas akibat serangan rudal Zionis.

Perang Gaza pecah setelah Hamas menyerang Israel selatan, yang menurut rezim Zionis, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan ratusan lainnya dijadikan tawanan perang.

Meski demikian, investigasi surat kabar Haaretz mengungkap bahwa ribuan orang yang tewas tersebut kebanyakan akibat tembakan helikopter dan tank militer Israel saat merespons serbuan Hamas.



Sejak itu, militer Zionis meluncurkan perang brutal di Jalur Gaza yang mencakup pengeboman udara dan invasi darat. Menurut kementerian kesehatan setempat, hingga kini lebih dari 31.000 warga Palestina tewas oleh invasi Israel di Gaza, mayoritas warga sipil.



Sedangkan para petinggi Hamas yang paling diburu militer dan intelijen Zionis nyaris tak terendus.

5 Orang Terkuat Hamas, Salah Satunya Tewas Dirudal Israel

1. Mohammed Deif



Mohammed Deif dicap pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai musuh publik nomor 1 Israel.

Dia dicurigai oleh Tel Aviv sebagai dalang serangan 7 Oktober.

Mohammed Deif adalah komandan sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Dia telah memimpin operasi militer Hamas sejak 2002.

Dia bergabung dengan Hamas pada akhir 1980-an setelah menjabat sebagai ketua serikat mahasiswa Ikhwanul Muslimin dan telah menjadi target utama badan intelijen Israel selama lebih dari 30 tahun.

Dia berkali-kali lolos dari upaya pembunuhan oleh militer dan intelijen Israel, sehingga media-media lokal menjulukinya sebagai "kucing bernyawa sembilan".

2. Ismail Haniyeh



Dia adalah pemimpin biro politik Hamas. Lahir di salah satu kamp pengungsi paling padat di Gaza pada tahun 1963 dan banyak diberitakan di media, Haniyeh menduduki puncak daftar orang paling dicari Israel selama bertahun-tahun.

Dia telah memimpin cabang politik Hamas sejak Mei 2017 dan tinggal antara Turki dan Qatar sejak dia secara sukarela mengasingkan diri pada Desember 2019.

Haniyeh memperoleh gelar dalam bidang sastra Arab sebelum bergabung dengan Hamas pada tahun 1988.

Dia menghabiskan beberapa tahun di penjara Israel pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, ketika pihak berwenang Israel menuduhnya menjalankan sayap keamanan kelompok Hamas.

Dia kembali ke Gaza pada tahun 1993 dan diangkat menjadi dekan Universitas Islam Gaza.

Setelah Israel membebaskan salah satu pendiri Hamas, Sheikh Ahmed Yassin, dari penjara pada tahun 1997, Haniyeh dipilih untuk mengepalai kantornya.

Dia naik pangkat hingga akhirnya menjadi perdana menteri pemerintah persatuan Palestina pada tahun 2006.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More