Salah Kira, Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina yang Pindah ke Agama Yahudi
Jum'at, 22 Maret 2024 - 08:00 WIB
Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina yang sudah pindah agama menjadi pemeluk agama Yahudi. Tentara Zionis menembaknya karena dikira sebagai pengganggu keamanan. Foto/REUTERS
TEPI BARAT - Tentara Israel telah menembak mati seorang pria Palestina yang telah berpindah agama menjadi pemeluk Yudaisme (agama Yahudi). Korban dikira tersangka pengganggu keamanan.
Insiden ini terjadi di Tepi Barat pada hari Kamis. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kini memerintahkan penyelidikan kriminal terhadap tentara yang secara keliru membunuh pria Palestina yang tidak bersalah tersebut.
Korban, berusia 63 tahun—yang dicurigai oleh tentara Zionis sebagai pengganggu keamanan—dikenal sebagai David Ben Avraham. Itu nama baru Yahudi-nya.
Dia sebelum pindah agama bernama Sameh Zaitoun. Dia pindah agama pada tahun 2020 dengan bimbingan para rabi atau pendeta Yahudi di Bnai Brak.
Menurut laporan media Israel, dia pernah ditangkap dan dipukuli pihak berwenang Otoritas Palestina karena pindah agama.
Menurut pernyataan IDF, tentara tersebut menembak korban ketika tindakannya menimbulkan kecurigaan.
“Pagi ini, kehidupan David Ben Avraham, seorang yang pindah agama, berakhir tragis,” kata Noam Arnon, juru bicara komunitas Yahudi di kota Hebron, Tepi Barat, kepada situs berita lokal Aroutz 7.
Menurut Arnon, korban merupakan temannya.
"Tentara menganggapnya mencurigakan dan menembaknya di persimpangan Elazar, antara Hebron dan Yerusalem, di Tepi Barat. Dia meninggal karena luka-lukanya,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Jumat (22/3/2024).
"Tentara melepaskan tembakan ke arah seorang warga Palestina yang menimbulkan kecurigaan di Persimpangan Elazar," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 444 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim Zionis di Tepi Barat sejak perang pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023. Angka itu menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Angka itu termasuk setidaknya delapan orang yang dibunuh dari Rabu hingga Kamis, selain Zaitoun alias Avraham.
Setidaknya 17 tentara Israel dan warga sipil tewas dalam serangan dalam periode waktu yang sama, menurut pihak berwenang Israel.
Insiden ini terjadi di Tepi Barat pada hari Kamis. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kini memerintahkan penyelidikan kriminal terhadap tentara yang secara keliru membunuh pria Palestina yang tidak bersalah tersebut.
Korban, berusia 63 tahun—yang dicurigai oleh tentara Zionis sebagai pengganggu keamanan—dikenal sebagai David Ben Avraham. Itu nama baru Yahudi-nya.
Dia sebelum pindah agama bernama Sameh Zaitoun. Dia pindah agama pada tahun 2020 dengan bimbingan para rabi atau pendeta Yahudi di Bnai Brak.
Menurut laporan media Israel, dia pernah ditangkap dan dipukuli pihak berwenang Otoritas Palestina karena pindah agama.
Menurut pernyataan IDF, tentara tersebut menembak korban ketika tindakannya menimbulkan kecurigaan.
“Pagi ini, kehidupan David Ben Avraham, seorang yang pindah agama, berakhir tragis,” kata Noam Arnon, juru bicara komunitas Yahudi di kota Hebron, Tepi Barat, kepada situs berita lokal Aroutz 7.
Menurut Arnon, korban merupakan temannya.
"Tentara menganggapnya mencurigakan dan menembaknya di persimpangan Elazar, antara Hebron dan Yerusalem, di Tepi Barat. Dia meninggal karena luka-lukanya,” ujarnya, seperti dikutip AFP, Jumat (22/3/2024).
"Tentara melepaskan tembakan ke arah seorang warga Palestina yang menimbulkan kecurigaan di Persimpangan Elazar," kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 444 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim Zionis di Tepi Barat sejak perang pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023. Angka itu menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.
Angka itu termasuk setidaknya delapan orang yang dibunuh dari Rabu hingga Kamis, selain Zaitoun alias Avraham.
Setidaknya 17 tentara Israel dan warga sipil tewas dalam serangan dalam periode waktu yang sama, menurut pihak berwenang Israel.
(mas)
tulis komentar anda