Makin Sedikit Perempuan Hamil, Mayoritas RS di China Tutup Layanan Persalinan Bayi

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:39 WIB
Media lokal termasuk Daily Economic News mengatakan anjloknya jumlah bayi baru lahir membuat banyak rumah sakit tidak mungkin tetap mengoperasikan departemen kebidanan mereka.

“'Musim dingin kebidanan' tampaknya akan datang dengan tenang,” lapor surat kabar tersebut pada hari Jumat.

Banyak perempuan di China memilih untuk tetap tidak memiliki anak karena tingginya biaya perawatan anak, keengganan untuk menikah atau menunda karir mereka dalam masyarakat tradisional dimana mereka masih dipandang sebagai pengasuh utama dan diskriminasi gender masih marak.

Pihak berwenang telah mencoba memberikan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk memperluas cuti hamil, tunjangan finansial dan pajak untuk memiliki anak, dan subsidi perumahan.

Namun china adalah salah satu negara termahal di dunia untuk membesarkan anak dibandingkan dengan produk domestik bruto per kapita, sebuah lembaga pemikir terkemuka China mengatakan pada bulan Februari, ketika mereka merinci waktu dan biaya peluang bagi perempuan yang melahirkan.

Semakin banyak bayi yang dilahirkan di rumah sakit di seluruh China pada Tahun Naga, yang dimulai pada 10 Februari dan lambang zodiak naga Tiongkok diyakini sangat membawa keberuntungan. Namun para ahli demografi mengatakan lonjakan apa pun akibat ledakan “bayi naga” kemungkinan hanya akan terjadi dalam waktu singkat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More