Deretan Reaksi Berbagai Negara terhadap Kemenangan Putin pada Pemilu Presiden

Senin, 18 Maret 2024 - 20:50 WIB
Banyak negara Barat memberikan respons negatif atas kemenangan Vladimir Putin pada pemilu presiden di Rusia. Foto/Reuters
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menang telak pasca-Soviet dalam pemilihan umum di Rusia. Itu memperkuat cengkeramannya yang sudah kuat pada kekuasaan dalam kemenangan yang menurutnya menunjukkan bahwa Moskow benar dalam menentang Barat dan mengirim pasukannya ke Ukraina.

Putin, mantan letnan kolonel KGB yang pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999, menegaskan bahwa hasil pemilu tersebut harus memberikan pesan kepada Barat bahwa para pemimpinnya harus memperhitungkan keberanian Rusia, baik dalam perang atau damai, untuk menghadapi lebih banyak hal lagi.

Hasil ini berarti Putin, 71 tahun, akan memulai masa jabatan enam tahun baru yang akan membuatnya menyalip Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia selama lebih dari 200 tahun jika ia menyelesaikan masa jabatannya.

Putin meraih 87,8% suara, hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM). Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) menempatkan Putin pada 87%. Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat.

Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil karena pemenjaraan lawan politik dan sensor.





Foto/Reuters

Deretan Reaksi Berbagai Negara terhadap Kemenangan Putin pada Pemilu Presiden

1. Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih

“Pemilu ini jelas tidak bebas dan adil mengingat Putin telah memenjarakan lawan politiknya dan mencegah orang lain mencalonkan diri melawannya.”

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More