Siapa Robert Hur? Penyidik Skandal Dokumen Rahasia yang Tuding Presiden Joe Biden Mengalami Gangguan Jiwa
Senin, 18 Maret 2024 - 22:22 WIB
WASHINGTON - Robert Hur, yang memimpin penyelidikan penanganan dokumen rahasia oleh Presiden Joe Biden , tidak asing dengan tekanan politik. Dia menghadapi serangan keras dari kedua belah pihak selama kesaksian di Kongres tentang penyelidikannya.
Partai Republik menuntut untuk mengetahui mengapa Hur, 51 tahun, memutuskan untuk tidak menuntut presiden tersebut.
Partai Demokrat menyerang pernyataan Hur dalam laporannya yang meledak-ledak mengenai ketajaman mental Biden.
Selama masa jabatannya yang penuh gejolak sebagai asisten utama Wakil Jaksa Agung AS di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, Hur dikenal karena sikapnya yang tidak bisa diubah.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Rosenstein mengatakan bahwa departemen tersebut berada di bawah pengawasan partisan selama masa jabatannya.
Rosenstein mengatakan dia sendiri berisiko dipecat oleh Trump karena pilihannya menunjuk penasihat khusus Robert Mueller untuk menyelidiki dugaan hubungan Trump dengan Rusia.
"Kami mendapat kritik yang luar biasa dari para komentator - dan presiden - dan Rob tetap menundukkan kepala, terus maju dan tidak pernah kehilangan selera humornya," kata Rosenstein tentang Hur, dilansir BBC.
Selama lebih dari satu dekade sebagai jaksa federal, Hur telah menangani kasus-kasus yang melibatkan keamanan nasional, kejahatan dengan kekerasan, dan korupsi publik.
Dia menjadi juru tulis untuk mendiang William Rehnquist, seorang ketua hakim konservatif di Mahkamah Agung AS yang awalnya ditunjuk oleh Richard Nixon.
Partai Republik menuntut untuk mengetahui mengapa Hur, 51 tahun, memutuskan untuk tidak menuntut presiden tersebut.
Partai Demokrat menyerang pernyataan Hur dalam laporannya yang meledak-ledak mengenai ketajaman mental Biden.
Selama masa jabatannya yang penuh gejolak sebagai asisten utama Wakil Jaksa Agung AS di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, Hur dikenal karena sikapnya yang tidak bisa diubah.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Rosenstein mengatakan bahwa departemen tersebut berada di bawah pengawasan partisan selama masa jabatannya.
Rosenstein mengatakan dia sendiri berisiko dipecat oleh Trump karena pilihannya menunjuk penasihat khusus Robert Mueller untuk menyelidiki dugaan hubungan Trump dengan Rusia.
"Kami mendapat kritik yang luar biasa dari para komentator - dan presiden - dan Rob tetap menundukkan kepala, terus maju dan tidak pernah kehilangan selera humornya," kata Rosenstein tentang Hur, dilansir BBC.
Selama lebih dari satu dekade sebagai jaksa federal, Hur telah menangani kasus-kasus yang melibatkan keamanan nasional, kejahatan dengan kekerasan, dan korupsi publik.
Dia menjadi juru tulis untuk mendiang William Rehnquist, seorang ketua hakim konservatif di Mahkamah Agung AS yang awalnya ditunjuk oleh Richard Nixon.
tulis komentar anda