Mampukah Gerakan Noon Against Putin Mampu Menumbangkan Kremlin?
Minggu, 17 Maret 2024 - 21:40 WIB
“Sejarah telah menunjukkan bahwa perubahan terjadi pada saat yang paling tidak terduga,” katanya.
Meskipun terdapat pengunjuk rasa – yang mewakili sebagian kecil dari 114 juta pemilih di Rusia – Putin siap untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dalam pemilu yang pasti akan memberinya kemenangan besar.
Kremlin menyebut sekutu politik Navalny – yang sebagian besar berbasis di luar Rusia – sebagai ekstremis berbahaya yang ingin mengacaukan negara itu atas nama Barat. Laporan tersebut mengatakan bahwa Putin menikmati dukungan yang luar biasa dari masyarakat awam Rusia, berdasarkan jajak pendapat yang menunjukkan tingkat dukungan terhadap Putin di atas 80%.
Dengan luasnya daratan Rusia yang tersebar di 11 zona waktu, para pemilih yang melakukan protes tersebar dan tidak terkonsentrasi dalam satu massa, sehingga sulit untuk memperkirakan berapa banyak orang yang hadir dalam aksi protes tersebut.
Jumlah antrian di setiap TPS yang ditampilkan di saluran Navalny berkisar dari beberapa puluhan orang hingga beberapa ratus orang.
Jurnalis Reuters melihat sedikit peningkatan arus pemilih, terutama kaum muda, pada siang hari di beberapa TPS di Moskow dan Yekaterinburg, dengan antrean beberapa ratus orang. Beberapa mengatakan mereka melakukan protes meskipun tidak ada tanda-tanda yang membedakan mereka dari pemilih biasa.
Leonid Volkov, seorang ajudan Navalny di pengasingan yang diserang dengan palu pekan lalu di Vilnius, memperkirakan ratusan ribu orang telah datang ke tempat pemungutan suara di Moskow, St Petersburg, Yekaterinburg dan kota-kota lain.
Reuters tidak dapat memverifikasi perkiraan tersebut secara independen.
Di tempat pemungutan suara di misi diplomatik Rusia mulai dari Australia dan Jepang hingga Armenia, Kazakhstan, dan Georgia, ratusan warga Rusia mengantri pada siang hari.
Di Berlin, Yulia, janda Navalny, muncul di kedutaan Rusia untuk ikut serta dalam acara protes di sana bersama Kira Yarmysh, juru bicara Navalny. Warga Rusia lainnya yang hadir bertepuk tangan dan meneriakkan namanya.
Meskipun terdapat pengunjuk rasa – yang mewakili sebagian kecil dari 114 juta pemilih di Rusia – Putin siap untuk memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dalam pemilu yang pasti akan memberinya kemenangan besar.
Kremlin menyebut sekutu politik Navalny – yang sebagian besar berbasis di luar Rusia – sebagai ekstremis berbahaya yang ingin mengacaukan negara itu atas nama Barat. Laporan tersebut mengatakan bahwa Putin menikmati dukungan yang luar biasa dari masyarakat awam Rusia, berdasarkan jajak pendapat yang menunjukkan tingkat dukungan terhadap Putin di atas 80%.
Dengan luasnya daratan Rusia yang tersebar di 11 zona waktu, para pemilih yang melakukan protes tersebar dan tidak terkonsentrasi dalam satu massa, sehingga sulit untuk memperkirakan berapa banyak orang yang hadir dalam aksi protes tersebut.
Jumlah antrian di setiap TPS yang ditampilkan di saluran Navalny berkisar dari beberapa puluhan orang hingga beberapa ratus orang.
Jurnalis Reuters melihat sedikit peningkatan arus pemilih, terutama kaum muda, pada siang hari di beberapa TPS di Moskow dan Yekaterinburg, dengan antrean beberapa ratus orang. Beberapa mengatakan mereka melakukan protes meskipun tidak ada tanda-tanda yang membedakan mereka dari pemilih biasa.
Leonid Volkov, seorang ajudan Navalny di pengasingan yang diserang dengan palu pekan lalu di Vilnius, memperkirakan ratusan ribu orang telah datang ke tempat pemungutan suara di Moskow, St Petersburg, Yekaterinburg dan kota-kota lain.
Reuters tidak dapat memverifikasi perkiraan tersebut secara independen.
Di tempat pemungutan suara di misi diplomatik Rusia mulai dari Australia dan Jepang hingga Armenia, Kazakhstan, dan Georgia, ratusan warga Rusia mengantri pada siang hari.
Di Berlin, Yulia, janda Navalny, muncul di kedutaan Rusia untuk ikut serta dalam acara protes di sana bersama Kira Yarmysh, juru bicara Navalny. Warga Rusia lainnya yang hadir bertepuk tangan dan meneriakkan namanya.
tulis komentar anda