7 Negara yang Memiliki Gunung Berapi Paling Aktif, Indonesia Juaranya
Minggu, 17 Maret 2024 - 17:17 WIB
Filipina juga lebih sering mengalami lahar atau semburan lumpur dan tsunami yang menyertai letusan dibandingkan wilayah lain di dunia.
Aktivitas gunung berapi terbaru di negara ini terjadi pada bulan Januari 2020, ketika kolom awan abu setinggi 9 mil terlihat menyembur dari gunung berapi Taal, yang menyebar sejauh 40 mil jauhnya dan mencapai ibu kota, Manila.
Letusan tersebut memicu petir besar dan 144 gempa bumi. Lebih dari 450.000 orang dievakuasi dari daerah tersebut.
Negara ini memiliki 37 atau lebih gunung berapi, termasuk Fuego, Santiaguito, dan Pacaya yang terkenal. Letusan terbaru di negara ini terjadi pada bulan Juni 2018, ketika gunung berapi Fuego dekat Guatemala City meletus, berdampak pada lebih dari 1,7 juta orang di tiga negara bagian tengah dan menewaskan ratusan orang ketika aliran lahar mematikan dan awan abunya menenggelamkan seluruh desa.
Lihat Juga: Pendaki Bertahan Hidup dengan Makan Buah Beri dan Minum Air saat Tersesat Selama 10 Hari
Aktivitas gunung berapi terbaru di negara ini terjadi pada bulan Januari 2020, ketika kolom awan abu setinggi 9 mil terlihat menyembur dari gunung berapi Taal, yang menyebar sejauh 40 mil jauhnya dan mencapai ibu kota, Manila.
Letusan tersebut memicu petir besar dan 144 gempa bumi. Lebih dari 450.000 orang dievakuasi dari daerah tersebut.
7. Guatemala
Sama seperti Indonesia, lokasi Guatemala yang berada di Cincin Api bertanggung jawab atas banyaknya gunung berapi yang ditemukan di sana. Di kawasan ini, beberapa ahli menyebutnya Busur Vulkanik Amerika Tengah (CAVA), yang melintasi lima negara Amerika Tengah, yang paling terkenal adalah Guatemala (El Salvador, Honduras, Nikaragua, dan Kosta Rika).Negara ini memiliki 37 atau lebih gunung berapi, termasuk Fuego, Santiaguito, dan Pacaya yang terkenal. Letusan terbaru di negara ini terjadi pada bulan Juni 2018, ketika gunung berapi Fuego dekat Guatemala City meletus, berdampak pada lebih dari 1,7 juta orang di tiga negara bagian tengah dan menewaskan ratusan orang ketika aliran lahar mematikan dan awan abunya menenggelamkan seluruh desa.
Lihat Juga: Pendaki Bertahan Hidup dengan Makan Buah Beri dan Minum Air saat Tersesat Selama 10 Hari
(ahm)
tulis komentar anda