Ogah Jadi Basis Tentara AS, Negara Ini Putuskan Hubungan Militer dengan Amerika

Minggu, 17 Maret 2024 - 13:30 WIB
Para pemimpin kudeta menyebut dugaan kegagalan pemerintah Bazoum dalam memerangi teroris di Sahel, meskipun ada kehadiran pasukan asing—termasuk pasukan Prancis—sebagai alasan pengambilalihan militer.

Prancis menyelesaikan penarikan pasukannya dari Niger pada bulan Desember, setelah kepemimpinan di Niamey memutuskan hubungan dengan mantan penguasa kolonial dan memerintahkan pasukan mereka untuk pergi.

Namun, Washington mengatakan bahwa penarikan diri dari Niger bukanlah pilihan bagi AS, dan mengeklaim bahwa hal itu akan menjalin hubungan “pragmatis” dengan otoritas militer baru—meskipun bergabung dengan Prancis dan sekutu Barat lainnya dalam menangguhkan bantuan ke Niamey.

Amerika Serikat saat ini memiliki sekitar 648 tentara di Niger, sebagian besar ditempatkan di pangkalan drone gurun senilai USD100 juta di Agadez, setelah memindahkan beberapa prajuritnya dari Niamey pada bulan September.

Sejak saat itu, penerbangan drone AS di Niger hanya terbatas pada tujuan pengumpulan intelijen dan sebagian besar misi “kontraterorisme” bersenjata masih ditunda, menurut Pentagon.

Pada bulan Januari, Rusia dan Niger sepakat untuk mengembangkan kerja sama bilateral militer dan teknis militer dan bekerja sama untuk menstabilkan situasi keamanan di wilayah Sahel Afrika Barat, menyusul pembicaraan di Moskow antara kepala pertahanan Niger, Salifou Modi dan rekan-rekannya dari Rusia.
(mas)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More