Pria Ini Amputasi Sendiri 2 Kakinya demi Klaim Asuransi Rp20,2 Miliar

Minggu, 17 Maret 2024 - 12:59 WIB
Pria Taiwan mengamputasi sendiri kedua kakinya demi mengeklaim asuransi lebih dari Rp20,2 miliar. Foto/JamPress
TAIPEI - Seorang pria Taiwan dikenai tuduhan penipuan asuransi karena mencoba mengeklaim pembayaran USD1,3 juta (lebih dari Rp20,2 miliar) untuk amputasi kedua kakinya yang dilakukannya sendiri.

Pria berusia 24 tahun—yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya, Chang—telah ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan.

Kantor Kejaksaan Distrik Taipei mengatakan Chang kehilangan kedua kakinya di bawah lutut karena radang dingin tingkat empat, nekrosis tulang, dan sepsis.



Laporan media lokal mengatakan dia merendam kakinya dalam es kering dan kemudian mengamputasinya.



Sedangkan menurut dakwaan, Chang sebenarnya terluka ketika seorang temannya mengikatnya ke kursi dan membiarkannya duduk dengan kaki direndam dalam ember plastik berisi es kering selama beberapa jam.

Menurut laporan Taiwan News, Minggu (17/3/2024), setelah amputasi yang dilakukannya sendiri, Chang diduga mengajukan kompensasi dari delapan polis asuransi berbeda dengan lima perusahaan dengan jumlah total hingga USD1,3 juta.

Saat itu, Chang mengaku awalnya terluka saat mengendarai skuternya di malam hari.

Satu perusahaan asuransi membayar USD7.000, tetapi empat perusahaan asuransi lainnya memberi tahu polisi ketika mereka melihat Chang membeli polis tersebut secara mencurigakan ketika dia menerima luka yang mengerikan.

Selain Chang, rekannya; Liao, juga didakwa melakukan penipuan asuransi dan percobaan penipuan asuransi.

Liao, menurut laporan Taiwan News, adalah kaki tangan Chang. Liao seharusnya setuju untuk membantu Chang melakukan pengambilan uang tunai dengan cepat setelah memperingatkannya bahwa ada geng yang mengejarnya.

Polisi mengatkan Liao—yang mengenal Chang dari kampusnya—mengambil foto penderitaan Chang selama berjam-jam.

Pihak berwenang memeriksa ulang klaim insiden skuter yang dialami Chang pada hari kejadian, dan menemukan bahwa suhu antara 43 hingga 62,5 derajat Fahrenheit—tidak cukup dingin untuk menyebabkan radang dingin yang serius.

Foto dari rumah sakit juga menunjukkan bahwa Chang mengalami cedera simetris, yang jarang terjadi pada kasus radang dingin.

Kondisi luka Chang juga menunjukkan bahwa dia bertelanjang kaki pada saat itu, yang selanjutnya membuat penyelidik menyimpulkan bahwa luka tersebut adalah “buatan manusia”.

Surat perintah penggeledahan yang dilaksanakan pada November 2023 menemukan ember plastik yang diduga digunakan untuk es kering.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More