Bantuan Udara Bunuh 5 Warga Gaza, Termasuk 2 Anak di Kamp Pengungsi Shati
Sabtu, 09 Maret 2024 - 10:30 WIB
JALUR GAZA - Lima warga Palestina tewas dan beberapa orang lainnya terluka pada Jumat (8/3/2024) akibat paket bantuan dari udara ketika satu atau lebih parasut gagal mengembang dengan benar di kamp pengungsi Al Shati, dekat Kota Gaza.
Kepala Departemen Perawatan Darurat di Kompleks Medis Al-Shifa, Muhammad Al-Sheikh, di Kota Gaza, mengkonfirmasi lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak, tewas dalam insiden tersebut.
Dia menambahkan, beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Satu video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan beberapa paket jatuh ke tanah dengan parasut yang tidak mengembang.
Mesir, Prancis, Yordania, dan Uni Emirat Arab telah berpartisipasi dalam pengiriman bantuan ke Gaza dalam beberapa hari terakhir, namun para ahli mengatakan hal itu tidak efisien dan mahal. Selain itu, sebagian makanan telah jatuh ke laut.
“Operasi penyerahan bantuan secara acak hari ini mengakibatkan 5 orang tewas dan beberapa orang terluka, meskipun kami telah mengkonfirmasi sebelumnya bahwa operasi tersebut tidak efektif dan bukan cara yang optimal untuk memberikan bantuan,” ungkap pernyataan kantor tersebut.
“Kami menuntut pembukaan perlintasan darat agar ribuan ton bantuan segera masuk untuk mencegah semakin parahnya kelaparan di Jalur Gaza, terutama di wilayah Gaza dan wilayah Utara,” tegas pernyataan itu.
“Kami mengulangi apa yang telah kami nyatakan sebelumnya bahwa operasi penyerahan bantuan dengan cara ini lebih bersifat pertunjukan dan propaganda daripada kemanusiaan, kesopanan, dan pelayanan,” papar kantor tersebut.
Muhammad Al-Sheikh meminta masyarakat internasional dan Israel bertanggung jawab penuh atas genosida dan “kebijakan kelaparan terhadap rakyat Palestina.”
Kepala Departemen Perawatan Darurat di Kompleks Medis Al-Shifa, Muhammad Al-Sheikh, di Kota Gaza, mengkonfirmasi lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak, tewas dalam insiden tersebut.
Dia menambahkan, beberapa dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Satu video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan beberapa paket jatuh ke tanah dengan parasut yang tidak mengembang.
Mesir, Prancis, Yordania, dan Uni Emirat Arab telah berpartisipasi dalam pengiriman bantuan ke Gaza dalam beberapa hari terakhir, namun para ahli mengatakan hal itu tidak efisien dan mahal. Selain itu, sebagian makanan telah jatuh ke laut.
“Operasi penyerahan bantuan secara acak hari ini mengakibatkan 5 orang tewas dan beberapa orang terluka, meskipun kami telah mengkonfirmasi sebelumnya bahwa operasi tersebut tidak efektif dan bukan cara yang optimal untuk memberikan bantuan,” ungkap pernyataan kantor tersebut.
“Kami menuntut pembukaan perlintasan darat agar ribuan ton bantuan segera masuk untuk mencegah semakin parahnya kelaparan di Jalur Gaza, terutama di wilayah Gaza dan wilayah Utara,” tegas pernyataan itu.
“Kami mengulangi apa yang telah kami nyatakan sebelumnya bahwa operasi penyerahan bantuan dengan cara ini lebih bersifat pertunjukan dan propaganda daripada kemanusiaan, kesopanan, dan pelayanan,” papar kantor tersebut.
Muhammad Al-Sheikh meminta masyarakat internasional dan Israel bertanggung jawab penuh atas genosida dan “kebijakan kelaparan terhadap rakyat Palestina.”
tulis komentar anda