China 'Tidak Undang' WHO Gabung dalam Investigasi COVID-19

Jum'at, 01 Mei 2020 - 00:44 WIB
China tidak undang WHO gabung dalam investigasi COVID-19. Foto/Anadolu
BEIJING - China telah kembali menolak permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk ambil bagian dalam penyelidikan asal usul virus Corona baru, COVID-19. Hal itu diungkapkan oleh perwakilan WHO di China.

"Kami tahu sebuah penyelidikan nasional sedang terjadi tetapi pada tahap ini kami belum diundang untuk bergabung," kata Dr Gauden Galea.

"WHO membuat permintaan komisi kesehatan dan otoritas," sambungnya.

"Asal-usul virus sangat penting, interaksi hewan-manusia sangat penting dan perlu dipelajari," ia menambahkan.

"Prioritasnya adalah kita perlu tahu sebanyak mungkin untuk mencegah terulangnya hal itu," ucapnya seperti dikutip dari Sky News, Jumat (1/5/2020).



Ditanya oleh Sky News apakah ada alasan bagus untuk tidak memasukkan WHO, Dr Galea menjawab: "Dari sudut pandang kami, tidak."

Galea juga mengatakan kepada Sky News bahwa WHO telah dapat menyelidiki log dari dua laboratorium virologi di Wuhan, Institut Virologi Wuhan dan CDC Wuhan.

"Dari semua bukti yang tersedia, rekan WHO dalam sistem tiga tingkat kami yakin bahwa asal usulnya ada di Wuhan dan bahwa itu adalah virus alami, bukan buatan pabrik," ujarnya.

Namun demikian, menurut Galea, catatan laboratorium perlu menjadi bagian dari laporan lengkap, untuk mengetahui secara utuh asal usul virus.

Galea lantas membela peran WHO pada hari-hari awal wabah virus Corona yang baru.

"Kami hanya tahu apa yang dilaporkan China kepada kami pada periode itu," cetusnya.

Untuk diketahui, dari 3 Januari hingga 16 Januari, pejabat Wuhan melaporkan tidak ada kasus virus Corona baru di luar 41 yang sudah diumumkan.

"Apakah mungkin hanya ada 41 kasus untuk periode waktu itu? Saya kira tidak," kata Galea kepada Sky News.

"Apakah itu masalah kesulitan dalam menemukan apakah mereka melakukan tindakan bersama, apakah ini masalah definisi? Saya tidak bisa berspekulasi. Tapi itu akan terjadi selama periode itu jelas beberapa pertumbuhan akan terjadi," tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More