Mampukah Kudeta yang Dipimpin Geng Bersenjata di Haiti Akan Sukses?
Kamis, 07 Maret 2024 - 13:13 WIB
PORT-AU-PRINCE - Pemerintah Haiti mengumumkan keadaan darurat 72 jam pada Minggu setelah anggota geng bersenjata menyerbu dua penjara terbesar di negara Karibia tersebut, membebaskan lebih dari 4.700 narapidana.
Di ibu kota Port-au-Prince, mayat berserakan di lingkungan sekitar dan ban yang terbakar menjadi penghalang jalan.
Sementara itu, Perdana Menteri Ariel Henry belum diketahui keberadaannya, setelah ia mengunjungi Kenya pekan lalu. Menteri Keuangan Patrick Boivert, selaku penjabat perdana menteri, mengumumkan jam malam.
Foto/Reuters
Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas, empat di antaranya adalah petugas polisi.
Melansir Al Jazeera, geng-geng telah menargetkan kantor polisi termasuk lembaga pemasyarakatan nasional, Bandara Internasional Toussaint Louverture, dan bahkan stadion sepak bola nasional. Penjara kedua di Port-au-Prince yang menampung sekitar 1.400 narapidana juga diserbu.
Lihat Juga: Agama Warga Negara Haiti dan Persentasenya, Wilayah Karibia yang Sedang Dilanda Kekacauan
Di ibu kota Port-au-Prince, mayat berserakan di lingkungan sekitar dan ban yang terbakar menjadi penghalang jalan.
Sementara itu, Perdana Menteri Ariel Henry belum diketahui keberadaannya, setelah ia mengunjungi Kenya pekan lalu. Menteri Keuangan Patrick Boivert, selaku penjabat perdana menteri, mengumumkan jam malam.
Mampukah Kudeta yang Dipimpin Geng Bersenjata di Haiti Akan Sukses?
1. Sudah Makan Korban Jiwa
Foto/Reuters
Sedikitnya 12 orang dilaporkan tewas, empat di antaranya adalah petugas polisi.
Melansir Al Jazeera, geng-geng telah menargetkan kantor polisi termasuk lembaga pemasyarakatan nasional, Bandara Internasional Toussaint Louverture, dan bahkan stadion sepak bola nasional. Penjara kedua di Port-au-Prince yang menampung sekitar 1.400 narapidana juga diserbu.
2. Geng Bersenjata Memiliki Pengaruh Besar
Lihat Juga: Agama Warga Negara Haiti dan Persentasenya, Wilayah Karibia yang Sedang Dilanda Kekacauan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda