China Tingkatkan Upaya Meredam Kritik Seputar Arah Perekonomian Nasional
Kamis, 07 Maret 2024 - 08:44 WIB
Sementara Xie memberikan perspektif komprehensif mengenai sejauh mana penurunan ekonomi China, dan memperkirakan tingkat penurunannya akan mencapai "-5, -6 persen." Dia menunjuk pada langkah-langkah kemunduran CCP, termasuk penindasan terhadap informasi, blokade teknologi, dan ketegangan geopolitik yang lebih luas sebagai kontributor utama.
Faktor-faktor ini, menurutnya, telah menyebabkan China menjadi "anak telantar di komunitas internasional," yang terisolasi baik secara ekonomi maupun politik.
Bertentangan dengan klaim CCP mengenai pertumbuhan ekonomi, Xie berpendapat bahwa tiga kekuatan pendorong perekonomian China—ekspor, investasi, dan konsumsi–semuanya telah terhenti. Ia mempertanyakan kebenaran laporan pertumbuhan sebesar 5,2 persen dan menghubungkannya dengan praktik-praktik yang menipu.
Dengan menurunnya populasi China dan berkurangnya angkatan kerja, tantangan yang dihadapi perekonomian China sangatlah besar. Dalam pandangan Xie, perekonomian China sedang mengalami kemunduran dibandingkan sebelum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2001, dan penurunan ekonomi ini diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2025.
Saat China bergulat dengan tantangan-tantangan ekonomi ini, komunitas internasional memperhatikan dengan cermat, menilai potensi implikasinya terhadap pasar global dan hubungan diplomatik. Sifat ekonomi dunia yang saling terhubung dapat diartikan bahwa pergeseran lanskap ekonomi China dapat berdampak secara global.
Masih harus dilihat lagi bagaimana Beijing akan mengatasi tantangan-tantangan ini, dan apakah akan ada perubahan dalam kebijakan ekonominya untuk mengatasi kekhawatiran yang dikemukakan para ahli seperti Chen Shouhong dan Frank Xie.
Tahun-tahun mendatang kemungkinan besar akan menjadi tahun penting dalam menentukan arah masa depan perekonomian China dan posisinya di kancah global.
Faktor-faktor ini, menurutnya, telah menyebabkan China menjadi "anak telantar di komunitas internasional," yang terisolasi baik secara ekonomi maupun politik.
Bertentangan dengan klaim CCP mengenai pertumbuhan ekonomi, Xie berpendapat bahwa tiga kekuatan pendorong perekonomian China—ekspor, investasi, dan konsumsi–semuanya telah terhenti. Ia mempertanyakan kebenaran laporan pertumbuhan sebesar 5,2 persen dan menghubungkannya dengan praktik-praktik yang menipu.
Dengan menurunnya populasi China dan berkurangnya angkatan kerja, tantangan yang dihadapi perekonomian China sangatlah besar. Dalam pandangan Xie, perekonomian China sedang mengalami kemunduran dibandingkan sebelum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 2001, dan penurunan ekonomi ini diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2025.
Saat China bergulat dengan tantangan-tantangan ekonomi ini, komunitas internasional memperhatikan dengan cermat, menilai potensi implikasinya terhadap pasar global dan hubungan diplomatik. Sifat ekonomi dunia yang saling terhubung dapat diartikan bahwa pergeseran lanskap ekonomi China dapat berdampak secara global.
Masih harus dilihat lagi bagaimana Beijing akan mengatasi tantangan-tantangan ini, dan apakah akan ada perubahan dalam kebijakan ekonominya untuk mengatasi kekhawatiran yang dikemukakan para ahli seperti Chen Shouhong dan Frank Xie.
Tahun-tahun mendatang kemungkinan besar akan menjadi tahun penting dalam menentukan arah masa depan perekonomian China dan posisinya di kancah global.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda