Rusia dan China akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan
Rabu, 06 Maret 2024 - 11:15 WIB
MOSKOW - Pejabat luar angkasa Rusia dan China “secara serius mempertimbangkan” proyek bersama untuk memasang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bulan dalam waktu sekitar satu dekade.
PLTN itu untuk menghasilkan listrik bagi permukiman di bulan pada masa depan, menurut Kepala Roscosmos Yury Borisov.
Borisov, mantan wakil perdana menteri yang ditunjuk mengepalai badan antariksa Rusia pada 2022, pada Selasa mengklaim teknologi yang diperlukan untuk pengembangan nuklir bulan sudah hampir siap.
“Hari ini kami secara serius mempertimbangkan satu proyek, antara tahun 2033-2035, untuk mengirimkan dan memasang unit daya di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami di China,” ujar dia di Festival Pemuda Dunia dekat Sochi.
Tenaga nuklir bisa menjadi solusi untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk permukiman di Bulan, menurut Borisov.
“Panel surya tidak akan mampu menghasilkan listrik yang cukup,” papar dia. Robotika akan digunakan untuk memasang reaktor.
“Ini merupakan tantangan yang sangat serius. Ini harus dilakukan dalam mode otomatis, tanpa kehadiran manusia,” ungkap dia.
Borisov menambahkan, satu-satunya kendala teknologi yang belum terselesaikan adalah solusi untuk mendinginkan reaktor.
PLTN itu untuk menghasilkan listrik bagi permukiman di bulan pada masa depan, menurut Kepala Roscosmos Yury Borisov.
Borisov, mantan wakil perdana menteri yang ditunjuk mengepalai badan antariksa Rusia pada 2022, pada Selasa mengklaim teknologi yang diperlukan untuk pengembangan nuklir bulan sudah hampir siap.
“Hari ini kami secara serius mempertimbangkan satu proyek, antara tahun 2033-2035, untuk mengirimkan dan memasang unit daya di permukaan bulan bersama dengan rekan-rekan kami di China,” ujar dia di Festival Pemuda Dunia dekat Sochi.
Tenaga nuklir bisa menjadi solusi untuk menyediakan energi yang dibutuhkan untuk permukiman di Bulan, menurut Borisov.
“Panel surya tidak akan mampu menghasilkan listrik yang cukup,” papar dia. Robotika akan digunakan untuk memasang reaktor.
“Ini merupakan tantangan yang sangat serius. Ini harus dilakukan dalam mode otomatis, tanpa kehadiran manusia,” ungkap dia.
Borisov menambahkan, satu-satunya kendala teknologi yang belum terselesaikan adalah solusi untuk mendinginkan reaktor.
tulis komentar anda