Drone Gaza Dipamerkan Iran di Qatar, Kemampuannya Mencengangkan
Selasa, 05 Maret 2024 - 19:15 WIB
DOHA - Pesawat udara tak berawak (UAV) bernama “Gaza” termasuk di antara beberapa senjata Iran yang ditampilkan di pameran pertahanan di Qatar.
Acara yang disebut Pameran dan Konferensi Pertahanan Maritim Internasional Doha (DIMDEX 2024) merupakan edisi kedelapan dari pameran pertahanan dan maritim utama di kawasan ini.
Drone, yang juga dikenal sebagai Shahed-149 dipamerkan di paviliun Iran bersama Shahed-129 selain senapan mesin, sistem radar pemetaan bernama S-811 dan S-813, serta bom F-365.
Berbicara kepada perwakilan di stand Iran, Breaking Defense melaporkan Gaza adalah UAV dengan ketinggian menengah, daya tahan rendah (MALE), dengan kemampuan muatan 500 kilogram.
Drone ini memiliki kemampuan komunikasi satelit dan memiliki ketinggian penerbangan maksimum 35.000 kaki.
“Radar aperture sintetis di udara yang dimaksudkan untuk mendeteksi target permukaan dan bawah air juga dapat dipasang di platform ini,” papar situs web Breaking Defense tersebut.
Semua sistem yang dipamerkan dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri, menurut seorang pejabat.
Pejabat itu menjelaskan, “Sistem tersebut terbuka untuk diekspor ke negara mana pun kecuali Israel dan AS.”
Drone Gaza pertama kali diluncurkan pada Mei 2021 dan diberi nama sesuai dengan Jalur Gaza untuk menghormati perjuangan Palestina melawan Israel.
Acara yang disebut Pameran dan Konferensi Pertahanan Maritim Internasional Doha (DIMDEX 2024) merupakan edisi kedelapan dari pameran pertahanan dan maritim utama di kawasan ini.
Drone, yang juga dikenal sebagai Shahed-149 dipamerkan di paviliun Iran bersama Shahed-129 selain senapan mesin, sistem radar pemetaan bernama S-811 dan S-813, serta bom F-365.
Berbicara kepada perwakilan di stand Iran, Breaking Defense melaporkan Gaza adalah UAV dengan ketinggian menengah, daya tahan rendah (MALE), dengan kemampuan muatan 500 kilogram.
Drone ini memiliki kemampuan komunikasi satelit dan memiliki ketinggian penerbangan maksimum 35.000 kaki.
“Radar aperture sintetis di udara yang dimaksudkan untuk mendeteksi target permukaan dan bawah air juga dapat dipasang di platform ini,” papar situs web Breaking Defense tersebut.
Semua sistem yang dipamerkan dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri, menurut seorang pejabat.
Pejabat itu menjelaskan, “Sistem tersebut terbuka untuk diekspor ke negara mana pun kecuali Israel dan AS.”
Drone Gaza pertama kali diluncurkan pada Mei 2021 dan diberi nama sesuai dengan Jalur Gaza untuk menghormati perjuangan Palestina melawan Israel.
tulis komentar anda