Siapa Manuel Rocha? Diplomat AS yang Mengaku Menjadi Mata-mata Kuba selama 4 Dekade

Sabtu, 02 Maret 2024 - 18:18 WIB
Kejatuhan Rocha bisa berujung pada hukuman penjara yang lama setelah dia mengatakan dia akan mengakui tuduhan federal berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah asing.

Dalam kasus kontra intelijen pada umumnya, terdakwa didakwa melakukan spionase. Namun, Rocha dituduh melakukan kejahatan yang lebih ringan yaitu menjadi agen asing dengan hukuman maksimal antara lima dan 10 tahun penjara.

Kesepakatan pembelaan mencakup hukuman yang disepakati, kata jaksa penuntut dan pengacara Rocha. Namun rinciannya tidak diungkapkan di pengadilan pada hari Kamis. Rocha kembali ke pengadilan pada 12 April, saat dia kemungkinan besar akan dijatuhi hukuman.

Berita tentang kesepakatan pembelaan ini muncul beberapa jam setelah janda seorang pembangkang terkemuka Kuba yang tewas dalam kecelakaan mobil misterius mengajukan tuntutan hukum kematian yang tidak wajar terhadap mantan diplomat tersebut.

5. Akan Mengungkap Penetrasi Kuba Lebih Dalam

Peter Lapp, yang mengawasi kontra intelijen FBI terhadap Kuba antara tahun 1998 dan 2005, mengatakan bahwa penyelesaian cepat kasus ini tidak hanya menguntungkan warga Rocha yang lanjut usia tetapi juga pemerintah, yang akan belajar banyak tentang penetrasi Kuba dalam lingkaran kebijakan luar negeri AS.

Hubungan AS dan Kuba tegang selama lebih dari 60 tahun sejak Castro dan tim revolusioner bersenjatanya menggulingkan kediktatoran yang didukung AS.

Pemerintah AS mencoba menyingkirkan Castro setelahnya melalui apa yang disebut invasi Teluk Babi, dan melalui berbagai upaya pembunuhan selama beberapa dekade berikutnya.

Pada tahun 1962, Kuba mengizinkan Uni Soviet untuk secara diam-diam memasang rudal nuklir, yang terdeteksi oleh pengawasan AS. Krisis Rudal Kuba ini menimbulkan ketegangan selama 13 hari, membawa AS dan Uni Soviet di ambang perang nuklir.

Ketika mantan Presiden AS Barack Obama mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan dengan Kuba, mantan Presiden AS Donald Trump membatalkan beberapa langkah Obama, melarang warga Amerika bepergian ke Kuba dan menerapkan sanksi bisnis di pulau tersebut.

Presiden AS saat ini Joe Biden mencabut beberapa sanksi terhadap Kuba pada era Trump, namun masih banyak sanksi yang tetap diterapkan sehingga menghambat perekonomian negara tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More