Perbandingan Kebijakan al-Sisi dan Mursi ketika Memimpin Mesir
Senin, 26 Februari 2024 - 20:20 WIB
KAIRO - Abdel Fattah al-Sisi dijamin terpilih kembali pada pemilu presiden yang digelar beberapa waktu lalu. Dipuji oleh banyak orang karena memberikan stabilitas, ia juga dikritik karena mengembalikan Mesir ke pemerintahan otokratis. Dia berkuasa setelah menggulingkan Mohammed Mursi.
Sisi mengambil langkah pertamanya untuk menjadi orang paling berkuasa di Mesir pada tahun 2013, ketika panglima militer dan menteri pertahanan muncul di televisi nasional untuk mengeluarkan ultimatum kepada presiden saat itu, Mohammed Mursi: Mundur dalam waktu 48 jam atau hadapi konsekuensinya.
Foto/Reuters
Abdul Fattah al-Sisi telah menjadi presiden Mesir sejak 2014, setahun setelah ia memimpin militer menggulingkan Presiden Islamis Mohammed Mursi di tengah protes massal terhadap pemerintahannya.
Para pendukung purnawirawan marshal tersebut mengatakan bahwa ia telah memulihkan stabilitas negara, namun para kritikus berpendapat bahwa hal itu berdampak besar terhadap hak asasi manusia.
Sisi juga berjuang untuk mengakhiri pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok militan yang berbasis di semenanjung Sinai, yang telah menewaskan ratusan personel keamanan dan warga sipil dalam kerusuhan yang dimulai sebelum ia berkuasa.
Sisi mengambil langkah pertamanya untuk menjadi orang paling berkuasa di Mesir pada tahun 2013, ketika panglima militer dan menteri pertahanan muncul di televisi nasional untuk mengeluarkan ultimatum kepada presiden saat itu, Mohammed Mursi: Mundur dalam waktu 48 jam atau hadapi konsekuensinya.
Perbandingan Kebijakan al-Sisi dan Mursi ketika Memimpin Mesir
Abdul Fattah al-Sisi
Foto/Reuters
Abdul Fattah al-Sisi telah menjadi presiden Mesir sejak 2014, setahun setelah ia memimpin militer menggulingkan Presiden Islamis Mohammed Mursi di tengah protes massal terhadap pemerintahannya.
Para pendukung purnawirawan marshal tersebut mengatakan bahwa ia telah memulihkan stabilitas negara, namun para kritikus berpendapat bahwa hal itu berdampak besar terhadap hak asasi manusia.
Sisi juga berjuang untuk mengakhiri pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok militan yang berbasis di semenanjung Sinai, yang telah menewaskan ratusan personel keamanan dan warga sipil dalam kerusuhan yang dimulai sebelum ia berkuasa.
Baca Juga
1. Menekan Ikhawanul Muslimin
Lihat Juga :
tulis komentar anda