Anak-anak Gaza Protes: Tak Ada Makanan, Tak Ada Air, Dunia Memalukan!
Kamis, 22 Februari 2024 - 21:01 WIB
Menurut UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, “51%” misi yang direncanakan badan tersebut dan mitra kemanusiaannya “untuk memberikan bantuan dan melakukan penilaian ke daerah-daerah di Gaza utara tahun ini tidak diberi akses oleh otoritas Israel.”
“Kerawanan pangan di utara Wadi Gaza telah mencapai kondisi yang sangat kritis,” ungkap UNRWA dalam postingan di X.
Pada Senin, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan kelangkaan makanan dan air bersih di Gaza membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak, sehingga mengakibatkan lonjakan kekurangan gizi akut.
Mengutip analisis komprehensif baru yang dirilis Global Nutrition Cluster, UNICEF mengatakan ketika konflik yang sedang berlangsung di Gaza memasuki pekan ke-20, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela.
“Hal ini membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut,” ungkap pernyataan UNICEF.
“Pemeriksaan gizi yang dilakukan di tempat penampungan dan pusat kesehatan di wilayah utara menemukan bahwa 15,6% atau 1 dari 6 anak di bawah usia 2 tahun, mengalami kekurangan gizi akut,” papar pernyataan itu.
Dari jumlah tersebut, hampir 3% menderita “kekurangan gizi yang parah, yang merupakan bentuk malnutrisi yang paling mengancam jiwa,” yang menempatkan anak-anak pada risiko tertinggi terkena komplikasi medis dan kematian kecuali mereka menerima perawatan segera.
“Kerawanan pangan di utara Wadi Gaza telah mencapai kondisi yang sangat kritis,” ungkap UNRWA dalam postingan di X.
Lonjakan Malnutrisi
Pada Senin, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) memperingatkan kelangkaan makanan dan air bersih di Gaza membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak, sehingga mengakibatkan lonjakan kekurangan gizi akut.
Mengutip analisis komprehensif baru yang dirilis Global Nutrition Cluster, UNICEF mengatakan ketika konflik yang sedang berlangsung di Gaza memasuki pekan ke-20, makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela.
“Hal ini membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut,” ungkap pernyataan UNICEF.
“Pemeriksaan gizi yang dilakukan di tempat penampungan dan pusat kesehatan di wilayah utara menemukan bahwa 15,6% atau 1 dari 6 anak di bawah usia 2 tahun, mengalami kekurangan gizi akut,” papar pernyataan itu.
Dari jumlah tersebut, hampir 3% menderita “kekurangan gizi yang parah, yang merupakan bentuk malnutrisi yang paling mengancam jiwa,” yang menempatkan anak-anak pada risiko tertinggi terkena komplikasi medis dan kematian kecuali mereka menerima perawatan segera.
(sya)
tulis komentar anda