Anak-anak Gaza Protes: Tak Ada Makanan, Tak Ada Air, Dunia Memalukan!
Kamis, 22 Februari 2024 - 21:01 WIB
Anak lainnya, Omar Al-Shenbari (14) mengatakan, “Kami berbaris untuk menyuarakan suara kami kepada dunia bahwa kami ingin tepung untuk makan, tidak ada makanan atau air (di Kota Gaza).”
“Kami makan satu kali sehari dalam jumlah yang tidak mencukupi, terutama terdiri dari air dan pasta (tomat),” ungkap Omar.
“Kami sedang mengalami situasi sulit. Negara-negara Arab dan seluruh dunia harus mendukung kami,” papar dia.
WFP mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya “menjeda pengiriman bantuan makanan yang menyelamatkan jiwa ke Gaza Utara sampai kondisi aman tersedia bagi staf kami dan orang-orang yang ingin kami jangkau.”
Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengecam keputusan WFP tersebut dengan mengatakan, “Hal itu adalah perkembangan serius yang akan melipatgandakan penderitaan kemanusiaan warga Palestina di utara di bawah pengepungan yang menyesakkan dari tentara Israel.”
Hamas meminta WFP dan semua badan PBB, termasuk UNRWA, “untuk menekan pendudukan, dengan mengumumkan dimulainya kembali operasi di utara” sesuai dengan “mandat internasional mereka untuk menyelamatkan rakyat kami dari ancaman kelaparan yang semakin serius, berkomitmen untuk tanggung jawab hukum dan kemanusiaan mereka.”
Kantor Media Pemerintah Gaza juga meminta WFP segera membatalkan keputusan “bencana” tersebut, dengan mengatakan, “Keputusan tersebut sama dengan hukuman mati bagi 750.000 orang, dan memperburuk situasi kemanusiaan.”
“Kami menuntut Program Pangan Dunia segera mencabut keputusan buruknya yang menunda pengiriman bantuan pangan dan meminta pertanggungjawaban PBB dan komunitas internasional,” papar kantor media itu pada Selasa malam.
Penangguhan bantuan ke wilayah utara Gaza diperburuk oleh penurunan signifikan jumlah truk bantuan yang memasuki seluruh Gaza.
“Kami makan satu kali sehari dalam jumlah yang tidak mencukupi, terutama terdiri dari air dan pasta (tomat),” ungkap Omar.
“Kami sedang mengalami situasi sulit. Negara-negara Arab dan seluruh dunia harus mendukung kami,” papar dia.
WFP mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya “menjeda pengiriman bantuan makanan yang menyelamatkan jiwa ke Gaza Utara sampai kondisi aman tersedia bagi staf kami dan orang-orang yang ingin kami jangkau.”
Keputusan WFP Dikutuk
Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengecam keputusan WFP tersebut dengan mengatakan, “Hal itu adalah perkembangan serius yang akan melipatgandakan penderitaan kemanusiaan warga Palestina di utara di bawah pengepungan yang menyesakkan dari tentara Israel.”
Hamas meminta WFP dan semua badan PBB, termasuk UNRWA, “untuk menekan pendudukan, dengan mengumumkan dimulainya kembali operasi di utara” sesuai dengan “mandat internasional mereka untuk menyelamatkan rakyat kami dari ancaman kelaparan yang semakin serius, berkomitmen untuk tanggung jawab hukum dan kemanusiaan mereka.”
Kantor Media Pemerintah Gaza juga meminta WFP segera membatalkan keputusan “bencana” tersebut, dengan mengatakan, “Keputusan tersebut sama dengan hukuman mati bagi 750.000 orang, dan memperburuk situasi kemanusiaan.”
“Kami menuntut Program Pangan Dunia segera mencabut keputusan buruknya yang menunda pengiriman bantuan pangan dan meminta pertanggungjawaban PBB dan komunitas internasional,” papar kantor media itu pada Selasa malam.
Penangguhan bantuan ke wilayah utara Gaza diperburuk oleh penurunan signifikan jumlah truk bantuan yang memasuki seluruh Gaza.
tulis komentar anda