Pejabat Sekutu: NATO Tak Boleh Takut dengan Senjata Nuklir Luar Angkasa Rusia

Minggu, 18 Februari 2024 - 14:27 WIB
NATO diminta tidak takut dengan ancaman senjata nuklir luar angkasa Rusia. Foto/REUTERS
MUNICH - Negara-negara NATO tidak boleh takut dengan ancaman senjata nuklir luar angkasa Rusia sehingga membiarkan perhatian mereka terhadap Ukraina terganggu.

Seruan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna di sela-sela pertemuan para pemimpin Barat di Jerman. Estonia merupakan salah satu dari puluhan anggota NATO.

Media-media Amerika Serikat (AS), mengutip intelijen Washington, melaporkan pada awal pekan ini bahwa Rusia berencana untuk mengerahkan senjata nuklir ke luar angkasa—yang berpotensi "membunuh" satelit-satelit Barat di orbit.



"Lokasi senjata nuklir Moskow tidak ada bedanya," kata Tsahkna kepada Newsweek, yang dilansir Minggu (18/2/2024).



Pejabat NATO itu mencatat kehebohan media dan diplomatik atas pengumuman Presiden Vladimir Putin pada tahun 2023 bahwa Kremlin akan menempatkan senjata nuklir di negara tetangganya; Belarusia, ditambah ancaman berulang-ulang dari Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir ke wilayah Kaliningrad di Laut Baltik.

Para pejabat NATO yakin wilayah kecil tersebut telah menjadi lokasi senjata nuklir Rusia selama beberapa waktu, meskipun Kremlin menyatakan sebaliknya.

“Kita tidak boleh takut terhadap eskalasi nuklir karena kita harus menghadapi dukungan terhadap Ukraina saat ini,” kata Tsahkna.

"Kita harus mengikuti apa yang terjadi—ini adalah bagian dari pekerjaan kita sehari-hari—tapi jangan takut. Itu saja," paparnya.

Dia mengatakan bahwa "sudah terjadi peningkatan", mengacu pada invasi Rusia ke Ukraina, yang mendekati dua tahun dan telah memakan ratusan ribu nyawa serta menciptakan era baru kecemasan keamanan di Eropa dan Amerika Utara.

Kecemasan seperti itu, kata Tsahkna, adalah tujuan dari tindakan Putin yang selalu berada di ambang bahaya nuklir.

Ketika ditanya apakah mitra Amerika-nya telah menyampaikan rincian spesifik mengenai ancaman nuklir berbasis luar angkasa dari Rusia, Tsahkna menolak berkomentar.

Pengungkapan ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Moskow mungkin berupaya mengganggu atau menghancurkan jaringan satelit penting Amerika dan sekutu NATO-nya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan minggu ini ancaman tersebut bukanlah senjata yang dapat digunakan untuk menyerang manusia atau menyebabkan kehancuran fisik di Bumi.

Rusia telah membantah laporan media-media AS tersebut. Kremlin menilai laporan itu datang dari Washington sendiri sebagai modus politik yang bertujuan agar parlemen Amerika menyetujui bantuan militer untuk Ukraina.

“Jelas bahwa Gedung Putih berusaha, dengan cara apa pun, untuk mendorong Kongres agar melakukan pemungutan suara mengenai rancangan undang-undang untuk mengalokasikan dana. Ini jelas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengacu pada paket bantuan Ukraina senilai USD95 miliar yang terhenti di Capitol Hill oleh oposisi Partai Republik.

“Kita lihat saja trik apa yang akan digunakan Gedung Putih,” ujar Peskov.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov—yang memimpin masalah pengendalian senjata—menggambarkan laporan tersebut sebagai “pemalsuan yang berbahaya”.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More