Israel Serbu Rumah Sakit Al Nasser dan Mengubahnya Jadi Barak Militer
Jum'at, 16 Februari 2024 - 19:01 WIB
GAZA - Pasukan Israel pada Kamis (15/2/2024) menyerbu Rumah Sakit Al Nasser di Gaza selatan. Rumah sakit itu merupakan fasilitas kesehatan terbesar yang masih berfungsi di wilayah kantong yang terkepung.
Tak hanya menyerang, tentara Israel mengubah rumah sakit itu menjadi barak militer.
“Tentara Israel telah membahayakan nyawa para pasien di Kompleks Medis Nasser, fasilitas perawatan kesehatan utama di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dengan mengubahnya menjadi barak militer,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada Kamis, dilansir Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan menyatakan, “Kompleks Medis Nasser sedang menyaksikan situasi bencana dan mengkhawatirkan akibat konversinya menjadi barak militer.”
Mereka juga mengeluarkan peringatan tentang “penghentian penggunaan generator karena kehabisan bahan bakar dalam 24 jam ke depan, yang membahayakan nyawa pasien, termasuk enam pasien yang menggunakan ventilator di unit perawatan intensif, dan tiga anak di ruang perawatan.”
“Pasukan pendudukan memaksa administrasi Kompleks Medis Nasser untuk menampung 95 petugas kesehatan, 11 anggota keluarga mereka, 191 pasien, dan 165 pendamping serta membuat orang-orang mengungsi di gedung lama Nasser dalam kondisi yang keras dan menakutkan,” papar Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut menjelaskan, “Tidak ada makanan atau susu untuk anak-anak, dan terdapat kekurangan air yang parah.”
Mereka menekankan, “Tim medis tidak dapat memberikan perawatan apa pun kepada pasien, sehingga berdampak negatif pada kondisi kesehatan mereka.”
Sebelumnya pada Kamis, kementerian mengatakan, “Pasukan pendudukan Israel menyerbu Kompleks Medis Nasser dan mengubahnya menjadi barak militer setelah menghancurkan tembok selatan dan masuk melaluinya.”
“Pendudukan menargetkan markas ambulans dan tenda-tenda pengungsi, dan menggali kuburan massal di dalam Kompleks Medis Nasser,” ungkap Kementerian Kesehatan di Gaza.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel berikutnya telah menewaskan 28.663 warga sipil Palestina dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Afrika Selatan telah mengajukan kasus genosida oleh Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ). Pada bulan Januari, keputusan sementara memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin warga sipil di Gaza menerima bantuan kemanusiaan.
Perintah ICJ tak dilaksanakan Israel. Rezim kolonial Zionis justru terus melanjutkan genosida dan memblokir bantuan untuk warga Palestina di Gaza.
Tak hanya menyerang, tentara Israel mengubah rumah sakit itu menjadi barak militer.
“Tentara Israel telah membahayakan nyawa para pasien di Kompleks Medis Nasser, fasilitas perawatan kesehatan utama di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dengan mengubahnya menjadi barak militer,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada Kamis, dilansir Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan menyatakan, “Kompleks Medis Nasser sedang menyaksikan situasi bencana dan mengkhawatirkan akibat konversinya menjadi barak militer.”
Mereka juga mengeluarkan peringatan tentang “penghentian penggunaan generator karena kehabisan bahan bakar dalam 24 jam ke depan, yang membahayakan nyawa pasien, termasuk enam pasien yang menggunakan ventilator di unit perawatan intensif, dan tiga anak di ruang perawatan.”
“Pasukan pendudukan memaksa administrasi Kompleks Medis Nasser untuk menampung 95 petugas kesehatan, 11 anggota keluarga mereka, 191 pasien, dan 165 pendamping serta membuat orang-orang mengungsi di gedung lama Nasser dalam kondisi yang keras dan menakutkan,” papar Kementerian Kesehatan Palestina.
Kementerian tersebut menjelaskan, “Tidak ada makanan atau susu untuk anak-anak, dan terdapat kekurangan air yang parah.”
Mereka menekankan, “Tim medis tidak dapat memberikan perawatan apa pun kepada pasien, sehingga berdampak negatif pada kondisi kesehatan mereka.”
Sebelumnya pada Kamis, kementerian mengatakan, “Pasukan pendudukan Israel menyerbu Kompleks Medis Nasser dan mengubahnya menjadi barak militer setelah menghancurkan tembok selatan dan masuk melaluinya.”
“Pendudukan menargetkan markas ambulans dan tenda-tenda pengungsi, dan menggali kuburan massal di dalam Kompleks Medis Nasser,” ungkap Kementerian Kesehatan di Gaza.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Israel berikutnya telah menewaskan 28.663 warga sipil Palestina dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Afrika Selatan telah mengajukan kasus genosida oleh Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ). Pada bulan Januari, keputusan sementara memerintahkan Tel Aviv untuk mencegah tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin warga sipil di Gaza menerima bantuan kemanusiaan.
Perintah ICJ tak dilaksanakan Israel. Rezim kolonial Zionis justru terus melanjutkan genosida dan memblokir bantuan untuk warga Palestina di Gaza.
(sya)
tulis komentar anda