Jerman Kirim Kapal Perang ke Laut Merah untuk Berperang Melawan Houthi
Rabu, 14 Februari 2024 - 14:18 WIB
Para pejabat mengatakan fregat tersebut sedang dalam perjalanan dengan membawa sekitar 240 staf, dengan tujuan agar kapal tersebut siap digunakan setelah Uni Eropa dan parlemen Jerman menyetujui mandat untuk misi tersebut.
Kantor pers Jerman DPA melaporkan, mengutip para diplomat, bahwa UE pada hari Kamis memutuskan untuk melanjutkan rencana misi militernya ke Laut Merah, Teluk Aden dan perairan sekitarnya.
Misi tersebut, yang dijuluki Operasi Aspides, dari bahasa Yunani yang berarti "perisai", direncanakan untuk mengerahkan kapal perang Eropa dan sistem peringatan dini lintas udara untuk melindungi kapal kargo, menurut DPA.
Badan tersebut menambahkan bahwa pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pada tanggal 19 Februari akan mengambil keputusan formal dan final untuk mengerahkan misi tersebut.
UE sebelumnya mengatakan misinya tidak akan mengambil bagian dalam serangan udara, dan hanya akan beroperasi di laut.
Laut Merah dan Terusan Suez merupakan jalur perdagangan penting karena memungkinkan kapal dengan mudah melakukan perjalanan dari Asia ke Eropa. Tanpa rute Laut Merah, kapal-kapal harus melakukan perjalanan keliling Afrika, sehingga menambah waktu pengiriman yang lama.
Kantor pers Jerman DPA melaporkan, mengutip para diplomat, bahwa UE pada hari Kamis memutuskan untuk melanjutkan rencana misi militernya ke Laut Merah, Teluk Aden dan perairan sekitarnya.
Misi tersebut, yang dijuluki Operasi Aspides, dari bahasa Yunani yang berarti "perisai", direncanakan untuk mengerahkan kapal perang Eropa dan sistem peringatan dini lintas udara untuk melindungi kapal kargo, menurut DPA.
Badan tersebut menambahkan bahwa pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels pada tanggal 19 Februari akan mengambil keputusan formal dan final untuk mengerahkan misi tersebut.
UE sebelumnya mengatakan misinya tidak akan mengambil bagian dalam serangan udara, dan hanya akan beroperasi di laut.
Laut Merah dan Terusan Suez merupakan jalur perdagangan penting karena memungkinkan kapal dengan mudah melakukan perjalanan dari Asia ke Eropa. Tanpa rute Laut Merah, kapal-kapal harus melakukan perjalanan keliling Afrika, sehingga menambah waktu pengiriman yang lama.
(ahm)
tulis komentar anda