Wali Kota Rafah: Invasi Darat Israel ke Perbatasan Mesir Akan Mengakibatkan Pertumpahan Darah

Sabtu, 10 Februari 2024 - 19:09 WIB
Sebelumnya, pasukan Israel pada hari Jumat bersiap untuk melakukan serangan darat terhadap Hamas di kota Rafah di Gaza selatan, di mana ratusan ribu orang yang mengungsi akibat kekerasan di utara terjebak dalam kondisi yang menyedihkan.

Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan militer telah diberitahu untuk membuat rencana mengevakuasi warga sipil, namun badan-badan bantuan memperingatkan bahwa serangan militer di daerah padat penduduk dapat mengakibatkan kematian sejumlah besar orang tak bersalah.

“Ada rasa cemas yang semakin besar, kepanikan yang semakin besar di Rafah karena pada dasarnya masyarakat tidak tahu ke mana harus pergi,” kata Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina, UNRWA.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Kamis bahwa tanggapan Israel terhadap serangan militan Hamas pada 7 Oktober adalah “berlebihan” dan Washington mengatakan pihaknya tidak akan mendukung operasi militer apa pun yang dilakukan di Rafah tanpa mempertimbangkan kepentingan warga sipil.

Lebih dari satu juta orang yang mengungsi ke arah selatan akibat pemboman Israel selama empat bulan di Gaza berkumpul di Rafah dan daerah sekitarnya di perbatasan wilayah pesisir dengan Mesir, yang telah memperkuat perbatasan tersebut, karena takut akan terjadinya eksodus.

Netanyahu mengatakan empat batalyon Hamas berada di Rafah dan Israel tidak dapat mencapai tujuannya untuk melenyapkan pejuang Islam tersebut sementara mereka tetap berada di sana. "Warga sipil harus dievakuasi dari zona pertempuran," katanya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More